Chapitre 156: Penghianat

"Marlyna, kau baik-baik saja?"

Jino menatap wajah Marlyna dengan penuh rasa penasaran, bagaimana ekspresi gadis itu setelah tahu jika suaminya telah berhubungan dengan wanita lain?! apakah akan seburuk dengan apa yang sudah Jino rencanakan sebelumnya?!

Marlyna tidak bisa berkata-kata lagi, dia hanya bisa diam seribu bahasa dengan mata yang tak henti menatap video durasi panjang yang ada di ponsel Jino. Apa ini yang selalu lelaki itu lakukan dibelakangnya selama ini, ketika Marlyna tengah hamil muda dan berjuang seorang diri disini. Andra malah enak-enakan berselingkuh dengan wanita lain, tanpa tahu bagaimana sulitnya Marlyna menahan kerinduan yang begitu menyiksa batinnya.

"Sudahlah jangan melihat terus video itu, lebih baik kau istirahat si kamarmu karena aku akan kembali lagi ke kantor." ucap Jino sembari mengambil ponsel dari tangan gadis itu.