Chapitre 99: Mimpi buruk

Disebuah taman yang indah, terlibat dua orang muda-mudi yang tengah duduk santai menikmati pemandangan langit malam yang sangat cerah bertabur bintang. Sang rembulan pun menyinari kegelapan seakan ikut berbahagia pada pasangan yang sedang dimabuk asmara.

Lelaki berkaos abu motif bunga-bunga itu merangkul kekasihnya dengan penuh kasih sayang, dia sesekali mencium pipi chubby yang sangat menggemaskan itu. Andra, sampai kapan pun dia tidak akan pernah bosan memberikan perhatian lebih pada kekasihnya itu.

"Hari ini aku seperti sedang membantu ibu mertua membuka usaha baru, heh! harusnya kau menggaji ku lebih malam ini." gerutu Andra kesal.

"Gaji apa sih?! kau itu Bossku, dasar mata duitan!" bentak Marlyna kesal.

"Setidaknya kau memberiku pakaian yang lebih layak juga! bukan bunga-bunga seperti ini. Astaga harga diriku turun sangat anjlok malam ini, jika bukan karena mu aku tidak akan duduk dikursi keras tadi." gerutu Andra kesal.