Chapitre 153: BAB 153 Gara-Gara Melihat Kita Pegangan Tangan

Sebenarnya, agak ragu apabila tanya sekarang. Pasti dia sendiri bakal berpikiran aneh-aneh, termasuk sebelum kita sampai sebentar lagi. Gara-gara belum sampai ke rumah kontrakan. Kan sudah tahu dalam perjalanan pasti terhambat oleh kemacetan, mungkin dari orang yang kutidak kenal berpendapat semua bicaraku tidak ada benarnya. Sehingga seakan-akan terhalang oleh impian, dan cita-cita yang perlu di gapai. Mestinya seperti itu ya, sudahlah namanya juga perempuan.

Aku sangat betul kenal sosok wanita di belakangku, bahkan sebelum berkenalan dengannya. Jangan mengharapkan sesuatu bukan diri kita sendiri, sehingga berusaha meniru apa yang sudah di lihatnya. Walau hanya sebentar pun pasti tujuan bakal sama, dan tak memiliki tujuan yang pasti. Nah, dari sekarang pun selalu mengingatkan bahwa kehidupan mau dapat rintangan masalah atau enggak? Setidaknya, mengerti sesuai sama keinginannya.