Selama aku berpisah sama Sari. Hidupku benar-benar hampa tanpa kehadiran sosok menemani pada saat, masih Sekolah dulu. Kadang yang kurasakan sekarang hanyalah merindu padanya! kapan ya aku bisa bertemu dengannya? Sejak berpisah aku tak ada komunikasi saking sibuk mengurus Kuliah. Apalagi sekarang sedang banyak tugas-tugas yang perlu di kumpulkan ke Dosen! Wah ... sepertinya, kesehatan aku perlu di jaga nih. Demi orang tua bangga kepadaku!
Padahal sudah sekian lama menunggu di Bandung. Tetap saja rasa rindu selalu mengarah ke Sari! Tidak tahu lagi harus mengatakan bahwa diriku memang rindu padanya. Tanpa adanya kangen kepada orang tuaku sendiri di Bandung. Seakan-akan aku pedulinya sama Sari doang, sedangkan orang tuaku sama sekali tidak peduli. Lebih baik menyembunyikan perhatianku terhadap mereka semuanya. Apabila suatu saat, ada kejadian tak menduga. Aku bisa menjawabnya.
Tidak perlu susah payah kesana-kesini untuk mencari alasan yang masuk akal! Namun, setelah berdiskusi sama hatiku. Sayangnya, alasan kumaksud tidak menemukan yang tepat. Seharusnya, kan memberikan alasan aku paling jago Sari langsung percaya sama aku. Lah kenapa aku enggak mampu cari alasan tersebut? pasti selalu mengarah untuk berbohong. Tetapi tetap yakin bahwa Sari percaya kepadaku! Apalagi menjalani hubungan kali ini harus melewati rintangan.
Pasti ada kabar kurang sedap di banding harus mengalami perselingkuhan! Seperti kawanku padahal cewek sudah setia banget, ini malah mencari perempuan yang mampu memahaminya. Tak sampai di situ saja, masih banyak kejadian aneh terhadap hubungan sampai sekarang belum terucap dari bibirnya kalimat putus. Sebenarnya, ini serius? Kalian berdua sering tuh, bertengkar melalui sebuah telepon. Pada saat, aku ada di sini sama kalian.
Walau terasa aneh, tapi kurasa hubungan kawanku sama perempuannya tetap baik-baik saja. Apakah sengaja supaya aku bakal mengalami hal serupa? Kalau seperti itu, buatku sendiri merasa insecure terhadap mereka. Tetapi aku sangat yakin bahwa suatu saat, pasti bakalan sama seperti mereka. Tetapi untuk saat ini, belum bisa berikan sesuatu padanya. karena, jarak kita sudah tak bisa ketemu. Sekaligus punya kesibukan masing-masing.
Mudah-mudahan sih, ke depannya akan terjadi pertemuan antara aku dengan Sari. Kapannya? Aku belum tahu. Hah .. tak begitu lama aku langsung berbincang sama sahabatku yaitu Lusi. Meskipun dulu pernah mengalami rasa suka padanya, tapi hatiku tetap pilih Sari sebagai kekasihku. Namun, ketika sudah sekian lama jarang ketemu. Membuatku ragu perihal setia terhadap pasangan sendiri. Bayangkan saja semenjak ketemu sudah ada aura kecantikan mengalir.
Tapi saat ini, rasa suka kembali muncul. Meski kurang berani untuk mengungkapkan perasaan padanya! setahu aku ia juga sudah punya pasangan. Mana bisa berpacaran sama dua orang? Apalagi dulu pernah perkenalkan ke Sari melalui video call. Sayangnya, kita enggak bisa berlama-lama takut ganggu aktivitas belajarnya. Semenjak kita saling mendukung satu sama lain, lagi pula aku maupun Lusi sepakat untuk sahabat selamanya.
Oh, ya aku juga pernah terlibat sama beberapa perempuan. Namun, ketika ingin mengungkapkan heh ... tiba-tiba Sari datang menghampiri sambil jewel telingaku, "Mau selingkuh di belakangku! Sayang tidak bisa buat apa melakukan kebodohan? Nanti menyesal deh, kalau tak bisa bersamaku." Tuh, kan pasti bakal sama kalau misalkan pacaran sama sahabat sendiri. Aku sudah tidak bisa berkata-kata lagi! Lusi sejak pertama kali sebelum jadi sahabat, memang sudah cantik dari lahir.
Soalnya, tak ada keraguan suatu saat pasti terucap tuh kalimat putus. Kalau memang enggak kuat jalani hubungan jarak jauh! Memang enggak ada cara lain, selain tetap komunikasi. Akhir-akhir ini sih, aku maupun Sari tak bisa komunikasi dulu. Karena dalam pikiran kita berdua hanyalah Kuliah. Apalagi sekarang aku punya penyakit di dalam tubuhku. Apakah berhak kekasihku tahu perihal penyakit ini? Aku sih, bisa saja kasih tahu padanya. Namun, ada beberapa kawanku melarang kasih tahu.
Padahal tak ada salahnya untuk mencoba dulu, siapa tahu setelah beritahu ada rasa peduli atau tidak? Jika memang urusan penyakit enggak terlalu penting. Buat apa kalian mendukungku untuk sembuh? Kenapa bukan Sari saja bilang seperti itu? Kenapa harus kalian? Kenapa? Alasan sebenarnya, kenapa sih membuatku tak boleh kasih tahu ke kekasihku? Sampai sekarang masih saja mengelak. Malah kawanku kabur entah kemana?
Setelah beberapa hari ini, aku tak mampu berikan penjelasan. Sebenarnya, Sari sudah tahu bahwa aku pindah ke Bandung? Kenapa dia seolah-olah masih tinggal di Tasikmalaya? Hah ... sudahlah setidaknya, tidak terjadi keributan di antara kita berdua. Maaf nih para jomblo takut merasa iri kepada kita berdua! Oh, ya aku hanya bisa kasih kabar padanya melalui aplikasi WhatsApp! Tapi tenang dulu, jangan melakukan sesuatu yang bisa merusak masa depannya.
Aku pun belum ada kabar darinya mengenai pertemuan kali ini, akan bahas apa? Setiba pukul 10 pagi baru dapat kabar darinya. Katanya, "Sayang, Sari hari ini enggak bisa ketemu dulu. Karena ada urusan sangat penting," tumben banget baru kali ini, kasih kabar biasanya tidak pernah. Apalagi telepon setiap hari! Karena kita berdua baru pacaran selama 3 tahun lamanya. Tetapi kawanku masih enggak percaya? Bahwa aku pacaran sama Sari.
Bukan berarti aku harus beritahu ke kalian semuanya! Nanti ada sesuatu di dalam hatinya. Rasa iri kepadaku. Terutama para netizen berkomentar kurang berkenan. Maaf nih, aku tak bermaksud untuk sambong! Memang kenyataan seperti itu, masa aku harus bohong ke siapapun? Kesannya seperti menjelek-jelekan. Padahal tidak sama sekali! aku tegaskan kembali, "Aku belum pernah melakukan sesuatu yang bisa merusak fasilitas umum, apalagi masuk geng motor di Bandung." Yang ada malah terkena amarah oleh orang tuaku maupun pacarku.
Ya sudahlah! Kali ini lebih baik balik ke kosan, dari pada berkecimpung sama kalian. Karena, aku tak bisa menahan membicarkan orang lain. Terutama berkaitan sama bahasa kotor, binatang, dan sebagainya. Oh, ya kenapa aku mengingat kembali berkaitan sama masa laluku. Biasanya, kalau sudah lama tidak ingat. Ini malah terbalik ya hahahaha ... ada-ada saja deh, pikiranku sudah tak bisa ke tebak. Padahal ingin deh,menjebak kawanku sendiri.
Kecuali, Lusi dana pacarku sendiri. Itu sama sekali enggak boleh, apalagi yang suka menghina di sosial media. Itu sih, sangat berbahaya sekarang. Namun, ada saatnya memikirkan sesuatu kaitan sama masa laluku. Tetapi selalu saja ada gangguan dari Sari. Dalam pikiranmu tahu bahwa aku sedang melamun, tetapi entah mengapa rasa kangen muncul dalam diriku? Apa perlu ke Kampus Sari? Untuk melepaskan rasa rindu hilang dalam benakku. Apabila terjadi semacam tadi, biar mengalir seperti air.
Tidak tahu kenapa feelingku mengatakan kurang benar! Bahwa kekasihku sekarang lagi berdua sama selingkuhannya. Tapi kata Firdaus. Bahwa Sari menerima cinta dari adik kelasnaya.