888 meninggalkan Jeongwol bersama 222 dan 442. Pertama- tama ia ingin melihat Hyun Jae sebentar saja sebelum ia menjalankan tugasnya. Hanya dalam sekejap mereka sudah sampai di rumah Hyun Jae.
"Kau tidak salah? Untuk apa kita kemari? Jangan berbuat hal yang bisa menyusahkan diri sendiri," ujar 442 mengingatkan. 888 hanya tersenyum, ia mengabaikan tatapan 442 dan 222, dan melangkah masuk.
Hari sudah malam, ia langsung menuju kamar Hyun Jae. Gadis itu nampak sedang serius belajar, sehingga sampai beberapa saat lamanya ia tidak menyadari kehadiran 888 di kamarnya. Sampai akhirnya ia menoleh dan terkesiap kaget melihat 888.
Hyun Jae melotot sambil mengelus dadanya. "Paman mau membuatku mati karena jantungan melihat paman?!" sergah Hyun Jae kesal sambil mengerucutkan bibirnya. 888 tersenyum kecil lalu melangkah menghampiri Hyun Jae.
"Heh, gadis kecil menyebalkan. Aku kemari hanya ingin berpamitan padamu."
Hyun Jae melongo kebingungan, "Pamit? Apa hukuman paman sebagai malaikat maut sudah selesai? Paman sudah bisa reinkarnasi?" tanya Hyun Jae bingung. 888 menggelengkan kepalanya.
"Aku harus menjalani hukuman dari raja langit. Jadi, sementara aku tidak bertugas menjemput jiwa."
Hyun Jae tertegun, ia tau bahwa ini pasti ada hubungannya dengan kejadian kemarin saat 888 menyelamatkan ibunya.
"Ada hubungannya dengan ibu? Raja langit murka dan paman di hukum?" tanyanya memastikan.
888 mengelus rambut Hyun Jae. Perlahan dia diam dan melihat kehidupan Hyun Jae di masa lalu untuk sejenak. Kemudian, ia menarik kembali tangannya.
"Aku tidak pernah menyesal sudah menyelamatkan ibumu, Hyun. Entah mengapa, aku merasa bahwa di kehidupan sebelumya, kita memiliki suatu hubungan. Tapi, aku tidak dapat mengingatnya sama sekali."
"Apakah raja langit menghilangkan ingatan paman di kehidupan sebelumnya?"
888 mengangguk, "Ya. Raja Langit menghilangkan ingatanku, semuanya. Hanya saja, terakhir kali aku menyentuh ibumu, aku melihat wajah yang mirip sekali denganku. Oleh karena itu aku mengambil kesimpulan bahwa aku memiliki hubungan dengan ibumu di kehidupan lalu. Raja langit memang menghapus seluruh ingatanku. Tapi, ia tidak mengubah wajahku."
Hyun Jae menghela napas panjang. "Apa hukuman yang raja langit berikan kepada paman?"
"Dalam waktu 10 tahun, aku harus bisa memperjuangkan 30 jiwa yang sudah di tempatkan di neraka untuk bisa memperoleh kesempatan istimewa dari raja langit menjalani kehidupan yang ke 8. Tapi, aku tidak bisa sembarangan memilih. Karena, jika sampai aku salah memilih makan hasilnya akan sangat fatal. Dan, perjalanan untuk itu dibutuhkan waktu yang sangat panjang. Entah apakah aku bisa menyelesaikan dalam waktu yang sudah di tentukan atau tidak."
Hyun Jae menundukkan kepalanya. "Maafkan, paman jadi susah karena aku."
"Sudahlah, pada hari itu aku hanya memikirkan satu hal. Jika ibumu pergi, bagaimana kau akan tumbuh. Mungkin, masih ada ibumu. Tapi, Sebaik-baik orang lain tetap akan lebih baik bersama ibu yang telah melahirkanmu. Jadi, kau sama sekali tidak bersalah. Itu memang keputusanku sendiri, dan aku harus menerima konsekuensinya," ujar 888.
Hyun Jae hanya diam membisu. Air mata mengalir dari kedua netranya. Ia menangis tanpa suara. Entah mengapa dadanya terasa begitu sakit. Menyesakkan, bagai di tusuk sebuah pedang yang sangat tajam.
"Kenapa kau menangis?" tanya 888. Hyun Jae menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mengerti, setiap kali aku bertemu dengan paman. Setiap itu pula perasaanku tiba-tiba senang, tiba-tiba juga merasa kesal. Dan, terkadang dadaku terasa sakit. Menyesakkan sekali rasanya."
888 tertegun, apakah Hyun juga memiliki hubungan khusus di masa lalu dengannya?
"Hyun, aku tidak bisa berlama-lama di sini. Dan, aku akan membuat kalian semua melupakan bahwa kalian pernah bertemu denganku. Itu akan jauh lebih baik, terutama bagimu."
"Apa paman tidak akan kembali lagi? Paman lupa kalau paman memiliki perjanjian denganku?"
888 menggelengkan, "Aku tidak lupa bahwa aku memiliki perjanjian denganmu. Aku pasti akan kembali. Tapi, akan lebih baik jika untuk sementara waktu kalian tidak mengingat diriku."
"Bagaimana caranya kau menghilangkan ingatan kami tentang dirimu?"
888 tersenyum kecil, "Pejamkan matamu, jangan kau buka sampai terdengar suara tepukan," ujar 888. Hyun Jae menghela napas panjang, "Tapi, ingatlah kau harus kembali paman. Kita memiliki perjanjian."
"Jika manusia memiliki perjanjian dengan malaikat maut, perjanjian itu akan berlaku sampai malaikat maut itu reinkarnasi. Jadi, kau jangan takut."
Hyun Jae mengangguk, ia pun menutup matanya. 888 membuat pusaran angin di udara dengan menggerakkan jarinya. Udara mendadak terasa dingin, dan dengan kekuatan yang dimilikinya, 888 membuat pusaran angin itu menyebar ke seluruh penjuru rumah. Setelah beberapa saat, 888 meneruskan kedua tangannya sambil menghilang.
Hyun Jae membuka matanya. Ia memeluk bahu dengan kedua tangannya karena merasakan hawa dingin. "Ish, mengapa udara tiba-tiba dingin begini. Lebih baik aku pergi tidur. Tapi, mengapa rasanya aku sudah melupakan sesuatu ya?"gumam Hyun Jae. Namun, gadis itu mengabaikannya dan langsung naik ke ranjangnya dan menarik selimut. Tak lama kemudian, ia pun telah lelap tertidur.
Sementara itu, 888 telah berada di bukit tengkorak bersama 222 dan 442. Setelah membuat ingatan Hyun Jae menghilang, ia langsung mengajak 442 dan 222 pergi dari sana.
Bukit tengkorak berada tak jauh dari istana raja neraka. Di sisi bukit itu terdapat jurang yang dalam tak berujung masuk ke kerak bumi, itulah yang di sebut neraka lapis ke 7. Dari sanalah 888 harus menjemput jiwa yang akan di anugerahi kehidupan oleh raja langit. Manusia hanya memiliki 7 kali kehidupan di dunia ini. Lahir, hidup, mati kemudian reinkarnasi kembali. Jika dalam 7 kehidupan itu ia melakukan lebih banyak dosa daripada kebajikan, maka pengadilan langit akan melemparkan ke neraka.
Bukit tengkorak ini di jaga oleh makhluk- makhluk yang sangat menyeramkan. Di antaranya iblis berkepala 3. Jika satu kepalanya terpotong, maka kepala itu akan tumbuh kembali bahkan menjadi dua kali lipat. Dan, dapat menyemburkan api. Namun, 888 tak gentar karena ia tau, para iblis itu tidak akan menghalangi langkah malaikat maut yang sedang bertugas.
"Apa kau sudah bertemu dengan gadis itu?" tanya 222. 888 mengangguk, "Ya, aku menghilangkan ingatan keluarga itu. Mereka tidak akan pernah mengingat diriku lagi."
"Kau ini aneh. Kau menyelamatkan mereka, namun kau malah menghilangkan ingatan mereka tentang dirimu," komentar 442.
"Biarlah, akan lebih mudah jika mereka tidak mengingat keberadaan diriku sama sekali. Dibandingkan jika mereka mengingatku dan merasakan kehilangan. Aku tidak tau apakah aku bisa kembali dan bertemu dengan mereka lagi atau tidak. Jadi, untuk saat ini itulah yang terbaik bagi Hyun Jae. Nah, sekarang kita akan mulai dengan roh yang pertama. Aku sudah membaca semua dari kitab yang di berikan dewi Xiang kepadaku. Namanya adalah Liu Bu. Sekarang, kita akan mengambil jiwanya keluar dari dalam sana."