Menatap ke arah pohon besar yang ada di depannya jay bisa dibilang seperti memikirkan sesuatu, entah kenapa ia merasakan adanya koneksi yang bisa ia ucapkan saat ini
Disisi lain sang penjaga harta karun ini, sang buaya putih yang kini sudah berubah menjadi sosok pria paruh baya, hanya bisa dikatakan menunggu reaksi dengan sabar
Sebab saat ini dia tahu ada koneksi yang sedang dibangun oleh sang pohon suci dengan jay yang sat ini berdiri di sampingnya, jika jay mampu melewati ujian dari pohon suci
Maka secara otomatis jay akan menjadi majikan dari dirinya sendiri, sehingga sang buaya putih hanya akan menunggu dengan sabar, dan tidak ada rasa kekecewaan atau ketidaksabaran
Karena jelas bukan, bahwa sebagai bawahan untuk menyambut calon majikan akan dia harus bersikap sopan dan baik, dan dalam hal ini sikap apa yang harus ia tampilkan, tak perlu orang lain untuk mengajarkannya