Chapitre 145: Rasa Bersalah

Aku mengangguk juga, kuhirup dalam-dalam udara pagi yang terasa sejuk ini. Tidak ada hal yang bisa aku lakukan sekarang, bahkan seolah semua rasanya pusing bukan main. Tidak terpikirkan sama sekali jika semuanya akan seperti ini, harus seperti ini dan menjadi seperti ini. Tidak pernah terpikirkan jika aku berada di posisi seperti ini. Dan aku rasa, semua orang pasti tidak ingin mendapatkan posisi seperti ini, aku tahu itu, dan aku paham bagaimana rasanya sakit yang tertahan itu nyata apa adanya, tidak akan pernah menjadi baik sama sekali bahkan sampai kapan pun juga. Aku benar-benar bingung, dan aku benar-benar tidak bisa berbuat banyak untuk itu. Kuembuskan napasku dengan berat hingga akhirnya aku mengerti akan satu hal. Begitu banyak al dan cara yang bisa digapai jika kita mampu untuk bertahan di tengah badai, tapi badaiku kurasa tidak pernah main-main sama sekali.