Chapitre 85: Tante Rosi

Sore ini aku sedang berada di toko Tante Rosi, seperti biasa kalau aku tidak sedang sibuk pasti hal pertama yang aku lakukan adalah membantu Tante Rosi mengurus toko kuenya. Beruntung hari ini sedang ramai, jadi Tante Rosi harus membuat lagi beberapa pesanan roti yang akan dijemput pelanggannya, dan roti-roti yang ada di etalase pun hanya tinggal beberapa biji. Tumben, itu adalah hal yang aku pikirkan. Sebab beberapa hari ini benar-benar sepi pengunjung, bahkan Tante Rosi nyaris pasrah dan merasa kalau ingin gulung tikar saja usahanya ini kemudian dia akan melamar pekerjaan sebagai lainnya atau membuka usaha laundry. Beruntung beberapa waktu lalu aku memberi semangat untuk Tante Rosi agar tidak menyerah begitu saja, dan senangnya Tante Rosi mendengar hal itu. aku masih memiliki sedikit tabungan, dan dengan itu kugunakan tambahan sebagai modal usaha Tante Rosi, sementara roti-roti yang sudah basi terpaksa kamu kasihkan kepada ayam-ayam yang ada di pekarangan belakang.