Terlihat sosok Wanita tengah berlari untuk sampai ke tempat di mana ia bekerja sebagai Pelayan salah satu restoran, Wanita yang saat ini memakai rok di bawah lutut itu berusaha berlari sekencang mungkin agar sampai tepat waktu. Ia berlari menelusuri kota malam dan melewati banyak orang yang melihat nya berlari tanpa menggunakan alas kaki.
Setelah hampir 7 menit berlari, ia sudah sampai di depan restoran dimana ia bekerja, Belum sempat merapikan penampilan nya yang berantakan akibat berlari kemari, Ia sudah di hadang Wanita tua yang tengah berdiri menatapnya tajam sambil memegang kipas di salah satu tangan nya. Wanita tua itu berjalan mendekat, lalu memukul lengan Pekerja nya menggunakan kipas.
Plakk
"Apa kau tau jam berapa sekarang, Alena ?" Tanya Nyonya Bell, selaku pemilik restoran di mana Alena bekerja.
"Tau, M-maka dari itu aku berlari." Jawab Alena yang masih belum bisa mengatur napas nya yang naik turun.
Nyonya Bell hanya mendesih melihat Keponakan nya itu, Ia sangat tahu betul apa yang membiuat Alena terlambat, kejadian seperti ini bukan hanya sekali terjadi, namun beberapa kali. "Lihat ini," Ucap Nyonya Bell sambil menunjuk Kemeja putih di pakai Alena, Terdapat Noda merah Pekat di pakaian alena. "Apa kau tidak membersihkan ini saat kemari, Bagaimana jika ada yang melihat!."
Alena tertawa, Padahal Tidak ada yang lucu sekarang, Nyonya Bell hanya menanyakan Perihal noda di pakaian Alena saja. "Aku sudah bersih, tapi ada yang melihat ku. jadi…" Jawab alena menggantung.
"Sudahlah, Lebih baik kau mandi! Toko akan buka 10 menit lagi." Jawab nyonya bell kesal, Ia lalu meninggalkan Alena dan masuk. Sedangkan alena mencoba mengatur napas nya yang hampir hilang.
"Merepotkan, sial." Gumam nya sambil melepas Kemeja putih dan melihat ada noda merah di pakaian nya.
"Pria sialan, aku harus mandi dua kali" gerutu nya lalu tiba-tiba ia menghela nafas lega sambil tersenyum smrik.
Alena masuk menyusul Nyonya bell masuk, Tanpa Alena sadari ada Seorang pria tengah melihat nya sambil menyeringai mengerikan di sebalik tembok Gelap. "Kamu bersenang-senang, baby"
-
-
-
Sepanjang malam Alena sibuk dengan pekerjaan nya sebagai Pelayan yang bertugas mengantar pesanan makanan untuk pelanggan, tidak ada yang ia lakukan selain Tugas nya itu, ia melakukan dengan sangat baik selama beberapa bulan setelah Alena pulang dari Rusia dan Kembali ke korea untuk mengembangkan Pekerjaan nya yang lain.
Menjadi pelayan?..
Tentu saja tidak.
Menjadi pelayan hanya untuk membantu Bibi nya dan tentu saja bersenang-senang, menurut nya menjadi pelayan bcukup menyenangkan untuk diri nya yang suka bekerja, Meskipun sang bibi tidak memberi Gaji atas jerih payah nya.
"Sudah makan?" Tanya sang bibi sambil membawa dua prirng dan meletakan di atas meja. Alena menatap sang bibi lalu beralih melihat hidangan yang dibawa sang bibi. "Daebak, restoran yang mewah ini yang terkenal menyajikan daging ini, Memberi ku makan satu telur" Sindir Alena lalu duduk di samping Bibi nya.
Bibi Bell menghela nafas. "Jika kamu mau makan yang lain, keluarlah dari sini." Kesal Bibi bell, Pasal nya Alena sudah tau mrengapa daging bisa habis. Dan sekarang Alena mengeluh jika hanya di beri makan telur saja.
Alena menghela nafas Lelah lalu makan, Anggap saja sekarang keberuntungan soal menu makanan tidak berpihak pada nya, Mau bagaimana lagi, Semua daging sudah habis, Sebab pelanggan malam ini cukup banyak.
"Ah benar, Aku dengar ada keributan di Russia semenjak kamu kemari,"
"Hanya hal kecil, Mereka bisa menangani nya." Jawab Alena santai lalu memasukan telut terakhir ke mulut nya.
"Kecil kata mu, Ini masalah besar jika pemerintah tau.."
Alena terkekeh pelan. "Kenapa bibi khawatir dengan hal ini, Kak Revan ada di sana, semua bakal aman."
Revando Kim adalah Saudara Alena, Alena sendiri mempuntai 3 saudara kandung, Dan dirinya sendiri adalah anak terakhir dari 3 bersaudara. Revando kakak tertua dan satu kakak perempuan Alena yaitu Reffana Kim yang saat ini tengah mengurus bisnis nya.
Apa pekerjaan Revando? pekerjaan nya sama dengan Alena. Menjadi pelayan? Tentu saja tidak. Pria yang di panggil dengan sebutan Revan ini adalah Mafia.
Pekerjaan Alena kim adalah sebagai pemimpin gangster VLASTLEN, Kata Vlast yang di ambil dari Bahasa Russi Adalah kekuasaan, dan Len adalah nama Alena sendiri.
Vlastlen adalah gangster terkuat yang aktif di Sebagian besar di beberapa bagian eropa. Khusus nya Russia dan lainnya, Seperti amerika serikat, kanada, Italia, india, Israel, spanyol, korea selatan dan masih banyak lagi. Memiliki anggota lebih dari 250.000 lebih yang menyebar di puluhan negara, seperti kegiataan mafia lain, yang menjadi kegiataan mereka adalah perdagangan, Narkoba,pembunuhan, dan yang paling penting bagi Alena adalah penyeludupan senjata yang mampu membuat nya mendapat banyak uang.
Gadis cantik yang campuran berasal dari kedua orang tua mereka, Sang ayah dari Russia dan ibu dari korea, memiliki kelopak mata ganda dan bola mata berwarna biru yang di warisi sang ayah, wajah yang tirus, hidung mancung, kulit putih pucat dan memiliki kulit wajah mulus dan bersinar yang diwarisi sang ibu. Meskipun di anugerahi kecantikan yang di atas standar kecantikan, Namun tidak dengan hati nya yang keji dan tidak kenal ampun jika berhadapan dengan orang-orang yang menggangu ketenagan nya dan saudara-saudara nya.
"Tetap saja kamu harus waspada," Ucap bibi bell lagi.
Alena tersenyum. "Iya, Aku akan waspada." Alena mengiyakan apa yang di katakan bibi nya, meskipun diri nya memang tidak akan mendengarkan nya sama sekali.
Bibi Bell menganggukan kepala nya, kedua nya menikmati hidangan sederhana sambil bercerita mengenai banyak hal. Apa yang di lakukan Alena selama ini dan bagaimana berkembangan bisnis nya selama berada di Russia.
-
-
-
-
Suara dentuman musik yang amat keras menggelegar di indra pendnegaran seseorang pria yang saat ini tengah duduk di meja yang hanya di khsusus kan untuk vip. Pria ini begitu menimati alunan music sambil menghembuskan asap rokok di udara, Sesekali menyesap wine yang telah ia pesan sebelum nya.
Pria yang tengah menunggu kedatangan para sahabatnya ini melihat sekelilingnya dan sesekali melihat Arloji yang melingkar di tangan nya untuk memastikan pukul berapa sekarang. Arloji Vacheron constantin tour de I'lle yang hanya beberapa di dunia yang kisaran harga 1,5 dolar.
Setelah 10 menit menunggu, Ia melihat tiga pria datang dan menghampirinya dengan ukiran senyuman, mereka bertiga duduk. "Bagaimana kabarmu Vee" Tanya salah satu pria yang sekarang berkeringat dingin.
"Kabarku?"Pria yang memiliki nama Vee ini mengusap dagu nya memikirkan pertanyaan lalu Kembali menatap mereka bertiga satu persatu. "Senang," jawab Vee sambil tersenyum.
Senyuman tidak terkesan lembut, Vee menatap mereka bertiga sambil mengambil gelas lalu meminum nya. "Aku menemukan putriku, Dia di kota ini." kata Vee.
"Putri? Kau belum menikah, Vee"
Plakkk
"Maksud Vee itu Alena!."