"Tujuan ku kemari, untuk memberitahu mu bahwa jangan bawa-bawa orang lain yang tidak ada hubungannya dengan kita untuk di pecat!" tegas Raisa.
"Haha maksud kamu, Vivi?" tebak Rasty.
"Iya, kamu berurusan denganku! Lalu untuk apa memecat dia?!"
"Karna dia sudah terlalu dekat denganmu! Aku tidak mau ada seorang pun yang berbaik hati kepadamu di sini! Kamu tidak boleh betah berada di sekolah ini!" cantas Rasty.
"Wah, kalian ini benar-benar sangat licik ya! Tapi aku harap kamu batalkan keputusan kamu untuk mengeluarkan, Bu Vivi! Karna dia tidak tahu apa-apa!"
"Kalau aku tidak mau bagaimana?!" tantang Vivi.
"Kamu harus mau, kalau tidak kamu akan tahu akibatknya!" tantang balik Raisa.
"Memangnya kamu mau apa?" tanya Rasty.
"Aku akan terus menindas, Ninna!" jawab Raisa sambil tersenyum sinis.
Rasty mendadak mematung tak bergeming.
"Kenapa kamu diam? Kamu tidak tega melihat keponakan tersayang mu itu terluka?"