Papa Mela sudah tidak bisa menahan emosinya, tamparan di pipi di terima Mela. Mela hanya tersenyum sinis menerima tamparan itu, lalu bangkit berdiri, memasukan barang barang ke dalam koper. Setelah merasa beres, Mela membuka pintu kamar membawa koper yang berisi barang barang mamanya "Oh ya, sampai sekarang aku gak ngerti. Kenapa papa tega selingkuhan mama dan.."
Mela menghembuskan nafasnya kasar, "Aku juga gak ngerti, kenapa papa membayar orang untuk menabrak mobil kak Jun hingga merebut nyawanya" Tanpa sadar, air mata Mela menetes. Dia selalu seperti ini jika mengingat kecelakaan Kak Jun.
"Kenapa?" Papa Mela tertawa kecil.
"Mamamu mengecewakan. Mamamu menyedihkan. Dia bahkan tidak bisa mempertahankan saham keluarga di tanganya, dia bahkan memberikan seluruh sahamnya pada adiknya" Papa Mela tertawa kecil. "Dan kakakmu? Papa tidak pernah bermaksud untuk membunuhnya. Dia yang membuat papa ingin membunuhnya" Jelas papa.