Nadila memicingkan matanya, ia sengaja duduk di sofa ruang tamu karena Sanjaya belum pulang. Tidak biasanya sang suami tidak pulang sampai larut. Tadi dia memang mengatakan rencananya untuk bertemu dengan Gala. Tapi, hingga selarut ini?
Saat terdengar deru mesin mobil Sanjaya, Nadila pun bergegas membuka pintu. Ia mengerutkan dahi saat mencium bau alkohol.
"Kau minum-minum, Mas? Mabuk?" tanyanya.
Sanjaya tak menjawab dan segera masuk ke dalam rumah, langsung ke kamar. Sementara Nadila mengikuti dari belakang. Lelaki itu pun mengempaskan tubuh di atas kasur.
"Kau tidak pernah begini sebelumnya,Mas. Kau pasti ditemani wanita-wanita juga. Pakaianmu bau parfum wanita," kata Nadila lagi.
"Sudahlah, kau jangan cerewet. Aku sudah cukup kesal dengan apa yang aku ketahui hari ini. Anakmu itu ... kalau bukan darah daging sendiri, ingin aku membunuh Kania dengan tanganku sendiri," kata Sanjaya dengan kesal.
Nadila tersentak kaget, "BIcara apa sih kau ini, Mas?"