Chapitre 198: PENGORBANAN

Pagi sekali Damian sudah berada di sebuah kompleka perumahan elite. Dia berencana untuk membeli sebuah rumah. Kebetulan ada sebuah rumah yang hendak dijual oleh pemiliknya lengkap dengan semua perabotan karena pemilik sebelumnya akan pindah ke luar negeri. Damian merasa perlu untuk membeli rumah, bukan saja karena permintaan Ujang untuk berhenti. Tapi, dia juga merasa kurang nyaman jika harus terus menerus tinggal di apartemen milik Aruga.

"Rumah ini sudah murah sekali, pak Damian. Saya sebenarnya merasa sayang. Tapi, kemungkinan besar kami juga tidak akan kembali ke Indonesia."

"Saya suka kok, baiklah kapan kita bisa mengurus proses jual belinya?"

"Baiklah, kalau begitu bagaimana jika siang ini kita urus ke kantor Notaris?"

"Jam 2 siang, bagaimana?"

"Baik, jam 2 siang, ya."