Chapitre 84: THE TRUTH

Calista menatap Rama tak percaya.

"Kau sudah ingat?" tanyanya.

"Aku ingat, Li. Tapi, aku tidak ingat apa yang terjadi setelah kecelakaan. Aku hanya ingat, tadi aku bermain bersama Alina."

"Tunggu, kau tidak ingat kalau saat ini di rumahku ada seseorang yang sudah kau minta datang sesaat setelah kau sadar pasca operasi?" tanya Amara.

Rama mengerutkan dahinya.

"Seseorang? Papi dan Mami?"

"Nope! Bukan mereka, tapi Misyel. Kau ingat kalau kau sudah memintanya datang dari Singapura ke sini?" tanya Amara dengan gemas. Mendengar nama Misyel Rama sontak terkejut.

"Mana mungkin aku memintanya datang? Aku masih waras."

"Kenyataannya kau mengundang bahkan memaksa Papi dan Mamimu untuk menyuruh dia datang."

Rama menepuk dahinya tak percaya.