27.
Arasha kini sudah masuk ke dalam rumahnya. Gadis cantik itu langsung melemparkan tasnya, melepaskan jaket yang dirinya kenakan dan segera membanting tubuhnya ke atas ranjang.
"Astaga... jantung kemana jantung?" Ujarnya sembari menepuk dadanya sendiri, berusaha meredakan detak jantungnya yang semakin kencang.
Dia benar-benar bahagia lahir batin. Bagaimana tidak? Dylan sangat romantis padanya. Arasha kini merasa dirinya menjadi seorang ratu.
"Ya Tuhan! Gue gak pernah pengen nikah muda, tapi kalau sama Dylan... gue rela!" Teriaknya.
Tanpa sepengetahuan Arasha, sang ibu sejak tadi sudah berdiri di pintu dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Dia mengamati putrinya yang kini sedang bertingkah seperti kesetanan.
"Ekhem! Yang terlalu bahagia sampai lupa ngasih salam sama ibunya." Sindir Angel, ibu Arasha.
Mendengar hal itu, Arasha langsung duduk di atas ranjang. Dia menggigit bibir bawahnya, merutuki dirinya sendiri karena lupa menutup pintu.