"Kekasih?! Cih! Apa-apaan. Seenaknya saja dia menyebut Ayahku seperti itu." Sepanjang perjalanan menuju mansion, Rosea terus saja mengoceh hal yang sama. Yaitu, mengenai ucapan Jessly sebelumnya.
Dia bahkan menolak untuk pulang dengan Ayahnya dan meminta agar satu mobil dengan Alaric dan Darren. Alhasil, Dad Cashel dan Mom Cashel mengalah dan satu mobil dengan Tuan Zeas.
"Kau sudah mengatakan hal yang sama sebanyak delapan belas kali." Kata Alaric. Pria itu menghitungnya dengan sungguh-sungguh.
"Diamlah! Aku akan mengatakan hal itu sampai seribu kali! Menyebalkan sekali!" Kembali, gadis yang sedang bersungut amarah tersebut mengoceh dengan suaranya yang penuh amarah. Rosea sepertinya sedang sangat merasa kesal dengan apa yang dikatakan Jessly tadi.
Sangat wajar Rosea merasa kesal. Bagaimana tidak? Musuhnya akan menggantikan ibunya. Jessly akan menjadi ibu tirinya. Bahkan, dia sudah berani terang-terangan menegaskan statusnya sebagai kekasih ayahnya.