"Dan anda," Darren menatap tajam Rayya, "staff dirumah sakit ZCG bukan pelayan siapa pun. Kami melayani masyarakat dan mendapat rasa hormat sebagai imbalan. Nama yang di beri orangtua sebagai simbol jati diri dan gelar yang di sematkan sebagai kebanggaan diri kami. Tentu sangat berharga bagi kami yang bernaung di bawah ZCG."
Dengan tegas dan penuh harga diri Darren melanjutkan, "dan anda berani menyinggungya? Tuan Baskoro harus tau apa yang sudah di lakukan putrinya."
Menarik napas pelan dia melanjutkan lagi, "buang waktu saja."
Dia menatap Gendhis yang tertawa pelan, "dok, anda boleh kembali."
Gendhis mengangguk semangat, "ok dok. Salam dengan nyonya muda." Dia melirik sinis Rayya setelah itu berbalik pergi.
"Anda bisa pergi sekarang." Usir Darren.
Rayya seperti di kuliti, dia sangat marah karena pagi ini keluarga Zachary menghinanya.
***
selamat membaca ya? jangan lupa tinggalkan jejak komentar biar makin semangat nulisnya