Sebuah tangan membelai pelan bahu Harry yang masih bergetar hebat, pria itu tau jika elusan penuh kasih itu milik bibinya. Wanita yang ia benci karena kesalah pahamannya. Betapa besar dosa ia pada wanita paruh baya itu.
Louisa uduk di sebelah Harry, dan mengambil kertas dari tangan ponakannya lalu mulai membacanya. Airmatanya turun, rasa sesak menyelimuti hatinya.
"Andai, bibi tau nak," lirih wanita itu. Isi surat tersebut membuatnya terkejut.
Sandra sudah seperti putrinya sendiri, bagaimana Dania begitupun gadis malang itu. Dia ingat seperti apa wajah Sarah, ibunya Sandra saat memintanya merawat anak itu jika terjadi sesuatu padanya.
Keluarga Martin, ayahnya Sandra, tidak merestui pernikahan mereka dan lagi-lagi itu karena status sosial. Keduanya memutuskan merintis bisnis dari nol dengan Mustafa dan Mussa yang bersedia bekerjasama dengan Martin sebagai batu loncatan pria itu. Mereka sahabat semasa kuliah, dan hubungan itu seperti saudara sendiri.
Istana dingin = Raja tidak pernah sekalipun mengunjungi ratu atau selirnya setelah pernikahan, istilah jaman dulu (pengabaian)
Selamat membaca ya....
Mungkin ada yang ingin cuap-cuap dengan author, dan kita lebih dekat, bisa follow.
Ig : Ardha Haryani II
we love you guy...
Selamat hati raya Idul Adha :)