Andreas kembali bersama Angka ke rumah namun saat mereka memasuki ruang utama ternyata nyonya Felicia sudah menunggu, namun dia tidak sendirian melainkan bersama dengan putranya.
melihat kedatangan Andreas seketika kedua orang tersebut langsung berdiri kemudian tersenyum lebar ke arah pria tampan tersebut tapi Andreas hanya bersikap datar karena dia tahu kedatangan mereka berdua pasti menginginkan sesuatu.
"kau sudah pulang?" tanya Nyonya Felicia
Andreas mengolah nafas panjang lalu menetap ke arah mereka.
"katakan, ada keperluan apa kalian ke sini?" tanyanya
perempuan paruh baya itu tertawa lebar, dia berusaha bersikap manis di hadapan putranya itu namun menatap benci ke arah perempuan yang berada di sebelahnya.
siapa lagi jika bukan Angka, dia sangat membenci perempuan tersebut karena merasa dia sangat tidak pantas menikah dengan putranya yang kaya raya sementara perempuan itu hanyalah seorang mantan asisten rumah tangga.