Chapitre 23: Pemberitahuan Wawancara (1)
Éditeur: Wave Literature
Zhai Shanshi melihat ke arah Ye Tianxin melalui kacamatanya, sebagai teman sebangku Ye Tianxin, dia bisa dengan jelas merasakan perubahan pada Ye Tianxin.
Dia berpikir, Ye Tianxin pasti berhadapan dengan suatu masalah, itu sebabnya dia berubah menjadi dewasa dalam semalam.
"Aku dapat membantumu bertanya, tetapi undang-undang menetapkan bahwa kamu harus berusia setidaknya delapan belas tahun untuk memiliki tanggung jawab perdata. Kamu seharusnya masih belum berusia delapan belas tahun, kan?"
"Sebentar lagi aku akan berusia delapan belas tahun, aku bisa menyiapkan datanya terlebih dahulu." Ye Tianxin sembunyi-sembunyi membawa Zhai Shanshi dan duduk di taman bunga, "Zhai Shanshi, aku mengatakan yang sebenarnya kepadamu. Aku menemukan anggota tim survei dan pemetaan di persimpangan jalan di depan sekolah hari ini. Apa kamu tahu, di keluargaku, hanya ada aku dan nenekku saja, aku khawatir ada seseorang yang akan datang untuk menarget rumah kami."
Zhai Shanshi tidak menyangka Ye Tianxin akan menceritakan masalah pribadi seperti itu kepada dirinya.
Dia sedikit merasa senang di dalam hatinya, bukankah ini berarti Ye Tianxin menganggapnya sebagai teman?
"Itu tidak mungkin, kan?"
Ye Tianxin yang sudah pernah mati sekali pun, sangat paham lebih baik daripada siapa pun. Dia harus mencegah kegagalan sekecil apa pun.
Niat Bibi Zhu sudah terlihat begitu jelas.
Ye Tianxin berpikir, jika Bibi Zhu merasa dengan mengatakan merawat dirinya sampai tua tidak dapat membodohi nenek, dia akan segera menggunakan metode lain untuk menyerang neneknya.
Nenek sudah sangat tua dan mudah tertipu.
Ye Tianxin sebenarnya tidak serakah akan warisan seperti itu, dia hanya tidak ingin neneknya ditipu seperti ini.
Terlebih lagi, ini adalah tempat tinggal nenek selama puluhan tahun, dan nenek memiliki perasaan dan kesan yang dalam di rumah ini.
Selain itu ini juga rumahnya, dia tidak bisa membiarkan rumahnya hilang begitu saja…
Dan juga, jika nanti suatu saat ibunya mungkin akan kembali?
"Tidak ada yang tahu hati orang. Zhai Shanshi, bantulah aku untuk bertanya, terima kasih."
Bagi Zhai Shanshi, hal semacam ini bukan hal besar dan juga tidak sulit, jadi dia pun tidak perlu menolak.
Terlebih lagi, saat dia pulang ke rumah kemarin malam, dia berbicara mengenai keinginan hatinya dengan orang tuanya.
Dia berkata bahwa dia akan mengikuti ujian masuk Imperial Capital University.
Ia mengatakan bahwa jika dia tidak lulus, dia akan mengulang ujiannya sekali lagi.
Dia mengatakan bahwa Imperial Capital University adalah mimpinya.
Namun sebenarnya tidak.
Itu karena gadis yang tersenyum manis seperti sirup maple akan masuk ke Imperial Capital University, dia ingin merasakan suasana Imperial Capital University bersama dengan gadis itu.
Dia ingin menjadi saksi segalanya tentang apa yang terjadi pada gadis itu.
"Kita adalah teman sebangku, tidak perlu terlalu sungkan seperti ini."
Keduanya berjalan menuju ke kelas. Ketika Li Xiaohui melihat Ye Tianxin, dia berkata dengan hangat, "Tianxin, wali kelas sedang mencarimu."
"Aku akan membantumu membawa tas sekolahmu ke kelas."
Ye Tianxin menyerahkan tas sekolahnya kepada Zhai Shanshi, dan dia pergi ke kantor guru.
"Guru."
Wali kelas melirik Ye Tianxin, "Ke mana kamu pergi kemarin malam?"
"Aku terus berada di kelas kemarin malam." Ye Tianxin tidak tahu bahwa Ye Youran telah berbohong, "Guru, ada apa?"
"Guru dari kantor penerimaan Film Institute meneleponmu kemarin malam…"
Ye Tianxin tertegun, dia ditelepon kemarin malam, tetapi jarak waktunya kurang dari dua jam setelah dia mengirim email. Efisiensi kerja orang-orang ini benar-benar terlalu cepat.
"Guru tersebut mengatakan bahwa mereka telah menerima email-mu, dan mereka akan memberitahukan untuk mengikuti ujian pertama pada tanggal 18 Maret."
18 Maret, bukankah waktunya tinggal tiga hari lagi?
Ye Tianxin langsung memperhitungkan di dalam hatinya, ada stasiun kereta api di Kota Jiameng. Jika pergi langsung ke stasiun kereta Jiameng untuk naik kereta, akan memakan waktu sekitar dua hari dua malam, yang artinya dia dan nenek harus naik kereta malam ini. Jika sampai ketinggalan kereta malam ini, dia akan ketinggalan ujian pertama.
-- Cadeau
reçu