Chapitre 3: Terlahir Kembali dengan Kebencian (3)
Éditeur: Wave Literature
Lu Qingxin tahu bahwa Ye Tianxin bisa menjadi berbahaya, tetapi dia tetap tidak bergerak dan membiarkan tangan Ye Tianxin terus mencekik lehernya.
Dia bisa melihat wajah Ye Tianxin yang begitu marah, raut wajahnya begitu jelek!
Bagaimana mungkin Kak Yancheng bisa jatuh cinta pada wanita sejelek ini?
"Kak, bahkan jika kamu membunuhku, Yunjin tidak akan bisa hidup kembali…"
Saat Ye Tianxin mendengar ucapan Lu Qingxin, tangannya mencekik semakin erat.
Ujung mata Lu Qingxin mengarah ke mobil yang melaju kencang.
'Sebentar lagi, sebentar lagi!'
Gu Yancheng berjalan dengan langkah besar menuju Ye Tianxin yang menggila, dia menarik tangan Ye Tianxin dan mendorong badannya ke belakangnya.
BRAK!!!
Tubuh ramping Ye Tianxin tertabrak mobil yang melaju kencang.
Dia membuka matanya dan melihat ke langit biru di atas kepalanya, untuk sesaat ada awan dan hujan lebat…
Tetesan air hujan menerpa wajahnya, dia tidak dapat merasakan sakit sedikit pun.
Dia perlahan menoleh dan melihat Lu Qingxin meringkuk dengan lembut di pelukan Gu Yancheng, "Kak Yancheng, hubungi nomor darurat 120, kakak, dia…"
Lu Qingxin mendorong Gu Yancheng dan melepaskan diri dari pelukannya, dia kemudian merangkak ke sisi Ye Tianxin dengan kedua tangan.
"Kakak, jangan takut, ambulans akan segera datang!"
"Kakak, kumohon bertahanlah!"
"Kakak… Jangan tinggalkan aku!"
Ye Tianxin memejamkan matanya dengan lemah, dia sama sekali tidak ingin melihat kemampuan akting Lu Qingxin yang luar biasa. Dia benar-benar berakting sangat baik dan berbohong padanya selama bertahun-tahun.
Segala sesuatu di masa lalu seperti berkelebat kembali di depan matanya seperti film, Lu Qingxin yang lembut dan cantik, dan Gu Yancheng yang begitu perhatian.
Sampai pada saat dia sekarat dan akan mati, Ye Tianxin baru menyadari bahwa pernikahannya dengan Gu Yancheng hanya dirinya saja yang menginginkannya.
Yunjin adalah yang paling kasihan, dia menjadi korban dari hubungan mereka bertiga.
Yunjin, jangan takut, ibu ada di sini, ibu datang untuk menemanimu.
Tapi Ye Tianxin masih tidak rela…
Jika Tuhan dapat memberinya kesempatan untuk dilahirkan kembali, dia pasti akan memilih hidup di kehidupan yang lain…
Dia tidak ingin Lu Qingxin dan Gu Yancheng hadir dalam hidupnya.
Jika bisa dilahirkan kembali, Ye Tianxin harus membuat mereka membayar hutangnya.
Jika bisa dilahirkan kembali, dia harus membuat para bajingan ini merasa lebih buruk dari pada mati.
"Yunjin…"
"Yunjin…"
Ye Tianxin terbangun dari mimpi buruknya. Sebelum sempat berbicara, dia dikejutkan oleh sepotong kapur kecil di dahinya yang dilempar oleh guru.
"Ye Tianxin!"
"Ya."
"Tidur saat pelajaran, bahkan masih bisa mengigau, pergilah berdiri di belakang kelas!"
Ye Tianxin berpikir, apakah ini mimpi?
Dia pasti sedang bermimpi…
Pada saat dia sekarat, yang dia pikirkan adalah akan lebih baik jika dia bisa hidup kembali.
Jika bisa dilahirkan kembali, dia harus diterima di Imperial Capital University, dan harus berhadapan lagi dengan Lu Qingxin.
Tuhan pasti mendengar doanya, Tuhan benar-benar memberinya kesempatan untuk kembali.
Dalam hidupnya kali ini, dia tidak akan lagi menjadi bajingan yang ditertawakan dan diejek orang lain…
Ye Tianxin bersandar ke dinding, matanya yang dalam menatap guru Matematika yang sedang menulis di papan tulis.
Dia dulu tidak terpelajar dan tidak terampil, dan ketika melihat soal-soal Matematika ini, dia seperti melihat buku takhayul yang tidak bisa dimengerti.
Pandangan matanya berpindah dari ruang kelas ke pohon Parasol China di luar jendela. Pohon itu masih begitu subur dan penuh kehidupan…
"Sakit…"
Ye Tianxin mencubit pahanya dengan jarinya, dan rasa sakit pun langsung terasa.
Bisa merasakan sakit?
Ini bukan mimpi!
Dia… benar-benar telah hidup kembali?
Di pojok papan tulis, tertulis dengan jelas bahwa hitungan mundur untuk ujian masuk perguruan tinggi adalah seratus hari.
-- Cadeau
reçu