Bunyi dering ponsel terdengar dari balik panggilan. Seorang ditunggu suaranya untuk mengakhiri bunyi itu. Memulai sebuah perbincangan ringan dengan pak tua berbandan tambun yang sudah menunggunya dengan duduk di atas kursi sofa kecil, tempatnya bisa bersantai sembari mendengarkan semua laporan yang diberikan oleh anak-anak buahnya di dalam tempat agung ini. Apapun itu, ia akan mendengarkannya dengan baik dan benar.
Sepersekian detik berjalan, sebuah layar besar yang ada di depannya mulai menampakkan separuh badan seorang pria berjas rapi dengan kulit cokelatnya yang khas. Ia membungkuk ringan selepas dirinya tahu bahwa orang yang sedang menyambut 'kedatangannya' adalah seorang pria berkedudukan tinggi dan agung.
"Kau menambah anak buah lagi?" tanya pria tua itu memulai sembari berpura-pura menghitung banyak orang yang berdiri di belakang lawan bicara utamanya saat ini. Memastikan bahwa anak buahnya itu tak sedang melakukan hal gila yang membahayakan.