Dua cangkir teh menemani pembicaraan mereka siang ini, meksipun tak banyak, hanya sesekali berucap dengan kata basa-basi yang tak ada makna dan artinya. Cukup untuk melegakan hati yang terasa aneh sekarang ini, hampir satu tahun Elena bersama Bima, maka dengan begitu, hampir satu tahun pula Bima dan Sandra berpisah. Tak benar-benar berpisah, lebih tepatnya, Bima lah yang meninggalkan gadis itu begitu saja. Membuangnya bak sampah jalanan yang sudah tak digunakan lagi. Elena tahu, itu sangat menyakitkan. Dada Sandra pasti masih sesak dan hatinya terluka sampai detik ini. Orang baik? Sebaik apapun orang itu, ia pasti tak akan rela begitu saja kalau cintanya di ambil orang secara paksa.
"Senang mendengar kabar bahwa anakmu perempuan, Elena." Sandra kembali berucap. Kalimat itu lagi, Elena hampir memberi hadiah payung atau piring cantik jika Sandra kembali mengucap kalimat yang sama untuk yang kelima kalinya.