Chapitre 56: Fiksimini; "Tolong" | episode 2
*sambungan episode 1*
Sebab, sedikit bincang menyayat telingaku. Mereka membicarakannya dengan pelan, sedangkan dinding rumahku lebih tipis dari triplek.
"cuma minta tolong? gausah, biarin aja bingung cari sendiri"
Begitulah perkataan temannya, ketika dimintai pendapat soal aku yang meminta tolong. Sungguh, jantungku berdegup cepat. Tapi, apa boleh buat?
Sejak awal menginjak tanah ini, aku sudah heran perihal sosialisasi warga sekitar. Sedikitpun, tak pernah ku campuri urusan mereka. Bukan karena apatis, atau tak mau bersosialisasi. Pribadiku memang bersifat tak mau ikut campur masalah orang jika aku tak terlibat di dalamnya.
Beberapa kawananku juga ku pintai tolong, sampai saudara pun juga. Bukan ingin mengandalkan orang lain, atau menagih jasa yang telah ku lakukan pada mereka. Namun, manusia pasti butuh orang lain. Seperti halnya sejak kecil aku belajar berjalan. Tak ada satupun yang menanggapi, setelah tragedi yang cukup meruntuhkan kehidupanku.
Tak ada tempat bercerita, selain pada Tuhan, wanitaku dan yang ku anggap sebagai karib.
Namun, kembali lagi pada diri sendiri. Mereka pun punya kehidupan dan problemanya masing-masing. Juga keperluannya masing-masing, sedikit banyaknya, beberapa dari mereka sudah sangat membantu.
*Bersambung....
L’AVIS DES CRÉATEURS 
Nandailham
Nandailham Merekapun punya kehidupan, dan problemanya masing-masing. Juga keperluannya masing-masing.
État de l’alimentation hebdomadaire
-- Classement
Power Stone 
-- Power
stone