"Menurutmu?" kata Ace sembari tersenyum. Benar-benar terlihat seperti malaikat. Mike pun membelai pipi Ace dengan ibu jari. Masih tak menyangka seseorang secantik ini merupakan miliknya.
"Menurutku, kalau suka pasti takkan kau lepaskan dengan mudah," balas Mike. "Atau digantikan sampai aku sendiri yang membelikan baru."
"Recht," kata Ace senang. Dia pun maju untuk mencium Mike lebih dulu, tanpa memejamkan mata sedetik pun. Bibirnya boleh melumat, tapi determinasi meluap-luap dari maniknya hingga Mike tidak bisa berpaling. Dia menjelajah kulit hangat nan lembut milik sang Omega dengan lidah. Semua gigi-gigi rapi Ace tak terlewat dari sapuan, dan menghidu tiap jengkal harum manis dari tubuh itu.
Hahh, nyaman sekali melepaskan beban seharian dengan cuddling ringan seperti ini. Mike pun mengulanginya lagi dan lagi, walau Ace menghentikan tarikan tangannya di tali bathrobe.
"Hmnhh, nnh ... jangan," larang Ace. "Sana bersih-bersih dulu sebentar. Aku tunggu."