"Ugh, iya sakit." Mata Ace berkaca-kaca. "Tapi aku suka kok, kalau Phi Mike yang lakukan. Aku sendiri yang mau." Dia memperbaiki lengan di bahu itu. "Lanjut saja, Phi. Nanti aku bilang kalau sudah tak sanggup."
Sang suami makin iba kepada si manis ini. "Ah, kok sakit ya." Dia mengecup bibir Ace lembut. "Katanya enak, padahal. Apa kita berhenti saja?"
"No, no. Phi Mike ih. A-Akunya kan sudah berdiri," kata Ace, meski ingin tenggelam ke dasar bumi. ".... aku sedih kalau sampai tak jadi. Umn ...."
Mike pun terkekeh dan mengecupi wajah istrinya. Dia sangat dengan gemas ekspresi cemberut Ace. Lalu mengawali dengan jilatan puting yang lebih lembut. Mata keduanya bertatapan tanpa pernah Ace berhenti mengocok penis Mike. Ace fokus bawah, sementara Mike menyorot bibirnya yang agak terbuka. Si manis terus mendesah dengan kening yang berkerut dalam, dia bisa terpejam beberapa detik bila geloranya meninggi.