Mike kunilai memakai pikiran kencang hingga pulang tiba, tapi dia masih ingin jam ranjang setelah aku keluar. Seperti bocah tantrum, Mike duduk menungguku sejak tadi, ingin dituruti dulu baru mau ganti baju. Matanya memandangku dengan tatapan mesum, tapi begitu aku datang, dia tak langsung menyentuh, malahan memuji-mujiku. Katanya, "Cantiknya istriku ...." sambil tersenyum, padahal jelas-jelas aku punya penis dengan tubuh berotot yang kecokelatan. "Sial kenapa sering meninggalkan yang seperti ini. Bisa kamu kubawa kalau bekerja, Acie? Di koper, misalnya?"
Aku membelai tengkuknya dengan jemari. "Phi mau saya hisap dulu?"
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!