Saat itu aku pikir 'ya ayah nya anya memang tak punya siapa siapa selain dia. Tidak seperti ibu ku yang memiliki abang ku, adik ku dan ayah ku yang meski kasar tapi tetap selalu ada di sisi nya.
Saat itu ada satu hal yang aku lupakan. Bahwa meski pun ibu memiliki 3 orang lain di rumah namun untuk bersama melewati hari selalu bersama namun mereka bukan lah aku. Anak gadis yang selalu menjadi tumpuan di setiap kekesalan dan kerentanan nya .
anak gadis yang bisa menjadi tangan bahkan matanya jika ia membutuhkan ku
Aku melupakan sesuatu bahwa sebanyak apa pun anak laki laki takan pernah terasa sama dengan anak perempuan yang akan selalu ada untuk ibu nya menemani nya bekerja di rumah dan mendengarkan keluh kesah nya dengan cara yang sama seperti diri nya.
Apa lagi saat aku meninggalkan ibu demi ke egoisan ku. dengan begitu secara tidak langsung aku berarti sudah membiarkan ibu berjuang sendiri tanpa ada yang bisa ia andalkan dalam hidup nya
gaes bab selanjutnya besok ya.