Ya tentu hanya aku yang berfikir bahwa aku sedang menolak kehadiran nya.
Dan tentu gadis hanya berfikir bahwa aku hanya dalam keadaan kacau dan hanya ingin di kuatkan oleh laki laki yang berstatus pacar ku ini.
Hanya aku yang merasa jijik dengan perasaan ku. Dan hanya aku yang merasa bersalah dan merasakan ketidak adilan yang Tuhan berikan pada ku saat ini.
Air mata ku menjadi. Aku tak tau harus melakukan apa saat ini.
Melihat aku yang semakin berderai bang Arya dengan cepat mendekat pada ku. Menggenggam tangan ku dan menyeka air mata di pipi ku.
"Ma'af kan aku karena tidak peka. Ketika kamu menahan aku untuk tetap di samping mu. Seharusnya aku paham bahwa kamu butuh aku untuk melindungi mu" Ujar bang Arya dengan penuh penyesalan.
Aku pun menguatkan diri ku untuk duduk dan memeluk nya.
"Maaf kan aku karena tidak mengenal kamu sebanyak adik ku mengenal kamu" Ujar nya lagi dalam pelukan ku.