Chapitre 158: penyesalan

Tampa terasa mobil laut sudah masuk ke lingkungan komplek tempat rumah ku dan rumah anya berada.

Dan karena anya menyuruh ku untuk menemui nya, mau tidak mau aku meminta laut untuk menghentikan mobil nya beberapa rumah sebelum rumah anya.

Sungguh aku sedang tidak ingin menambah masalah lain jika anya melihat dengan siapa aku tiba di depan rumah nya.

"Kok di sini? Rumah loe kan masih di depan sana. " Proter salut ketika aku menyuruh nya berhenti.

"Ada yang mau gw beli dulu di warung" Ujar ku beralasan, karena enggan menjelaskan kemana tujuan ku sebenar nya.

"Yaudah gw anterin, gw ngga enak sama abang loe kalo nggak nganter adek perempuan nya satu satunya ini sampe rumah, padahal dia tau kalo gw tadi jemput loe" Ujar laut lagi. Tak bisa menerima begitu saja alasan yang aku buat,

Namun aku tak perduli. Apapun yang ia katakan, agar ia bisa mengantar ku sampai dalam rumah ku,. aku tetap turun dari mobil nya dan sedikit mengancamnya untuk tidak mengikuti ku.