Setelah memberikan barang-barang desty, mbok rin pun menutup pintu kamar desty.
Tapi tawa yang tadi tertunda, masih berlanjut rupanya.. "wahaaahahahaha wahahahaha" mbok rina tertawa cekikikan. Menurutnya, ia harus segera keluar dari apartment ini. Ia pun memencet no ext yang di ucapkan oleh hendra tadi melalui tlp apartment itu.
"Ha ha.." menahan tawa
"Ya mbok? Sy lihat dari CCTV tadi mbok ketawa sampai mengeluarkan air mata begitu.. ada apa sebenarnya?"
"Hahaha ia tuan muda hahaha maaf.. saya harus segera pulang.. hahaha sy gak kuat.. seperti nya saya bisa mati tertawa jika lebih lama lagi disini.. haha.. maaf.." ucap mbok rina sambil menutup mulutnya
"Baiklah tunggu saya segera kesana"
Hendra pun memasuki apartment itu dengan tanpa hambatan, karena dy juga tau sandi pintu apartment itu.
Ketika melangkah memasuki apartement, ia melihat mbok rina sedang lompat-lompat seperti sedang berolahraga.
"Mbok?? Ngapain?"
"Anu tuan,, olahraga biar gak ketawa melulu"
Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!
Saya sudah memberi tag untuk buku ini, datang dan mendukung saya dengan pujian!
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!
Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!
Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan menmbaca dengan serius