Gayatri Ramadhani bermimpi panjang.
Dalam mimpi itu, dia membawa Rudi Indrayanto ke sebuah rumah tua di pedesaan, dan seorang lelaki tua berjanggut putih memberi Rudi Indrayanto pil ajaib. Setelah Rudi Indrayanto selesai makan, matanya menjadi lebih baik.
Dalam mimpi itu, Rudi Indrayanto, yang matanya sudah sembuh, memeluknya untuk memuji kecantikannya, dan mencium wajahnya.
Dia malu dan manis di dalam hatinya: "Suamiku, jangan cium…"
"Oke, jangan cium." Suara rendah dan tersenyum pria itu seolah melayang dari kejauhan-
Gayatri Ramadhani tiba-tiba terbuka. Buka matamu.
Di depannya ada mata Rudi Indrayanto yang tersenyum.
Dia terkejut, ternyata ... itu mimpi.
Itu membuatnya bahagia.
Rudi Indrayanto mengulurkan buku-buku jarinya yang besar dan ramping dan mengangkat rahangnya, "Nyonya Indrayanto memimpikan sesuatu yang tidak seharusnya diimpikan?"