Kacau.
Semua kebahagiaan sesaat yang mereka rasakan hilang begitu saja. Digantikan rasa panik karena sesuatu yang sudah lama tidak mereka lihat dari Gina, kembali muncul begitu saja kala gadis malang tersebut selesai mengungkapkan kata hatinya.
Mengenai Gina yang merindukan sang Mama.
Lantai paling atas rumah sakit kini rtengan dikerubuni oleh beberapa tenaga medis dan juga orang-orang terdekat Gina yang disuruh keluar terelebih dahulu agar pemeriksaan mereka terhadap Gian tidak terganggu.
Rahang Gian yang mengatup rapat serta kepalan tangan yang tidak bisa lepas membuat Dokter Hani waspada. Begitu pula demgan Gino telapak tangannya kini bergetar. Telapak tangan dengan banyak bekas luka.
Mereka kira, serangan panik Gian akan menghilang bersamaan dengan ingatanya yang hilang. Namun ternyata, semua itu salah.
Bahkan Dokter Hani yang sebelumnya menetapkan bahwa mental Gina akan terguncang jika gadis itu sedang tertekan oleh amnesianya saja, ternyata salah.