"Kenapa kamu nggak mau ngasih hak asuh Gina yang jelas-jelas masih ada di daftar keluarga Adhitama?!"
"Semenjak kabar yang beredar tentang kematian Gina, hak asuh dia udah ada di tangan keluarga Anderson."
"Terus kamu mau misahin Gina sama dua kakak kembarnya, gitu?"
"Saya punya alasan tersendiri kenapa Gina harus ada di tangan keluarga Anderson."
Bising.
Telinga Gina terasa berdenging ketika pembicaraan antara dua orang yang berbeda jenis kelamin itu masuk ke dalam telinganya.
Tapi, semua masih terlihat gelap. Padahal ia sudah bisa untuk mendengar suara-suara yang berada di dekatnya.
Saat itu juga Gina tahu bahwa dirinya sebentar lagi akan benar-benar disambut oleh cahaya.
Kendali tubuhnya pun sudah dapat Gina rasakan dengan jelas.
Ya, rasa sakit lah yang semakin membuatnya tahu bahwa sebentar lagi ia akan sadar. Semakin sakit dan sakit, pantas ia mengalami hal dimana dirinya berada di antara kehidupan dan kematian.