"Jadi, lu ngapain disini?" Suara Gina kembali terdengar setelah hening beberapa menit diawali dari mereka yang sudah selesai berpelukan.
Nevan yang sedang menggendong Gina di belakangnya mempertahankan sebuah senyum yang tidak pernah luntur sedari tadi.
"Gua mau donor darah." Langkah kaki Nevan terhenti sesaat setelah melihat dua opsi untuk sampai kelantai empat. Antara tangga dan lift, apa yang harus Nevan gunakan kini laki-laki tersebut tengah berfikir keras.
Nevan melirik sebentar kearah Gina yang tengah memejamkan mata, kondisi gadis itu masih sama seperti sebelumnya. Sangat pucat seperti orang yang sakit parah. Tak ayal juga Nevan amat mengkhawatirkan kondisi Gina saat ini.
"Hm? Apa tadi? Donor darah?" tanya Gina kembali memastikan. Gadis cantik namun pucat tersebut menatap lekat ke arah Nevan dari samping. Bisa ia lihat deengan jelas pahatan sempurna dari wajah laki-laki yang kini sedang menggendongnya menuju ke lantai empat.