Baru saja Gino meraih kenop pintu, gerakan remaja tersebut seketika terhenti.
Di dalam lubuk hatinya, ia sangat ingin mendengar cerita mengapa Gina bisa sebegitunya kepada Viona. Sedangkan otaknya terus menyangkal hal tersebut, memengaruhi hatinya dan beranggapan bahwa Gina ingin menghancurkan hubungannya dengan Viona.
Dan hal itulah, awal dimana perasaan tidak suka dari Gino kepada Gina muncul. Logikanya menang, dan ia tidak akan mendengar hatinya bahwa apa yang akan dikatakan Gina adalah sebuah kenyataan.
"Cukup, Gina." Tanpa menoleh ke belakang atau sekedar melirik adik kembarnya, Gino memilih menatap pintu yang ada di depannya datar.
"Sekali lagi kakak pertegas. Jangan ganggu hubungan kakak sama Viona." Perlahan, Gino membuka kenop pintu. Dirinya benar-benar tidak ingin berada di tmpat pengap ini. Tempat dimana otak dan hatinya bertengkar, menimbulkan sebuah kebimbangan.
Ngerasa nggak sih kalau Gina itu lebih dewasa daripada Gian sama Gino? Atau ... kita liat aja nanti kedepannya??