"Sesungguhnya pedang dari jiwa yang patah tidak bisa diperbaiki namun, bisa dipulihkan. Kau bisa memulihkannya di air kebenaran nanti. Itu sama seperti waktu yang telah berlalu dengan membuang banyak hal yang sia-sia ...." Saat dia mengatakannya, wajahnya terlihat seperti menanggung banyak rasa penyesalan dalam hidupnya, kemudian dia melanjutkan kembali perkataannya, "... Tidak akan bisa diputar kembali namun, bisa digunakan kembali untuk mengerjakan sesuatu yang bermanfaat."
Sejak kapan seorang ras Elf ini menjadi sebijak ini?
Dan, sedari awal pun orang-orang yang ada di sini tahu kalau, tidak ada sesuatu yang cepat yang mengalahkan kecepatan cahaya.
"Logam milikmu tidak bisa melawan kecepatan cahaya. Oleh karena itu Anko, gunakan waktu yang menjadikan kesempatanmu ini untuk memulihkan pedang dari jiwamu yang telah patah!"
Akhirnya waktu untuk berlatih milik Anko jadi sia-sia karena mengurusi hasrat dan nafsunya ini.