Chapitre 347: MEMANTAU DALAM DIAM

Hai, para pembaca sekalian! Saya hanya ingin menyapa dan menyampaikan beberapa kalimat yang saya buat setelah merasakan betapa nikmat berkah dari Allah untuk saya hari ini.

Allah begitu menyayangikh hingga apapun yang kulakukan dan kuterima adalah yang terbaik.

Mungkin awalnya, prosesnya merupakan ujian berat yang harus kupercaya untuk dijalani.

Tidak sabar selalu mengganjal di hati. Sesak, berat, merasa tidak adil, sudah pasti kurasakan saat menjalankan prosesnya.

Dukungan suami tercinta dan senyum anak-anak membuatku sadar. Apa aku pantas mengeluh? saat setiap pagi aku masih dapat melihat mereka, orang yang paling kusayangi.

Membuatku tertampar dan malu dengan ujian kecil yang bahkan banyak orang lain melalui ujian lebih dan amat besar dariku.