"Sial!" decak kesal dan marah Kapten Dharma pada dirinya sendiri. Menyadari kekalapannya saat mengetahui, pria besar yang ada di hadapannya saat ini adalah suami dari sahabatnya.
'Ya Tuhan, aku ingin sekali membunuhnya karena telah merampas Melati dari kami. Tapi tidak mungkin, pria ini suami yang dicintainya hingga Melati tega menjauh dari kami,' rutuknya dalam hati.
"Aku tidak akan meminta maaf padamu karena pukulan itu! Sebetulnya masih banyak lagi pukulan yang harus kau dapatkan karena menghilangkan Melati dari hidup kami! Tapi sudahlah, semua itu sudah lama terjadi, dan Melati sudah tenang di sana!" ucap Kapten Dharma tegas.
"Orang yang hebat! Pantas saja Melati selalu memujimu, Kap! Bisakah kita bicara dengan baik? Karena kedatanganku ke sini untuk mengunjungi Jenderal dan dirimu," tanya Daddy Jack yang lebih tenang sejak awal.