"Apa maksudnya? Tanganku bukan milik siapa-siapa!" ucap Bian bingung. Namun setelah itu senyumnya tersungging, "apa itu artinya dia cemburu? Mayang cemburu karena mengira aku punya pasangan dan berbohong padanya? Haishh! Manis sekali!" lanjut benaknya bicara.
Bian berlari mengejar dua orang kesayangannya yang hampir sampai di wahana tujuan mereka. Menemani dan terus mengikuti Mayang ke manapun ia berjalan. Seakan tidak ingin melepasnya sejengkalpun, sekaligus memamerkan pada semua orang, hanya dirinyalah pemilik wanita cantik yang istimewa itu.
Tentu saja Mayang sangat risih karena terus diikuti bak memiliki ekor di belakangnya. Bahkan ekor itu memiliki mulut yang manis. Sesekali senyum Mayang merekah, melihat tingkah konyol Bian yang terus berusaha membujuknya untuk tersenyum padanya. Dan itu berhasil.
Hingga waktu tak terasa telah berlalu. Langit cerah berangsur redup bersamaan dengan mata Ziel yang lelah dan terpejam.