"Baek, beneran deh. Gimana kamu bisa jadian sama si Pangeran?" Tanya Luhan yang masih tidak percaya dengan kabar yang berkaitan dengan sahabatnya itu. "Apa jangan-jangan kamu main pelet ya!? Ngaku!!" Sambungnya lagi.
"Heh, jaga ya mulut manis Barbie China ini. Jangan sampai aku robek ni mulut ya, sekate-kate aja lu bilang gue main pelet. Tampol nih!" Tidak mau kalah, Baekhyun juga menjawab pertanyaan tidak bermutu temannya itu dengan delikan tajam dan jangan lupa sendok ditangan kanannya yang siap kapan saja terlempar ke wajah can- emh manly milik Xi Luhan.
Saat ini mereka sedang berada di kafetaria Fak. Design karena jam mata kuliah 2 jam ke depan kosong maka mereka berinisiatif untuk belajar sendiri dan memilih tempat ini yang paling strategis. Belajar tanpa makanan yang menemani sepertinya tidak mungkin bagi mereka.
"Tapi bener sih Baek kata Luhan, maksudnya kok bisa sih tiba-tiba kalian pacaran? Aku bahkan gak tau kalau kamu dekat sama dia." Timpal Xiumin sambil sesekali menyesap kopinya yang sudah setengah.
"Ya itu karena-"
Belum sempat Baekhyun menjawabnya, pundaknya setengah berat merasakan rangkulan seseorang. Ingin rasanya tidak melihat siapa yang berada dibelakangnya itu karena sudah dipastikan parfum yang entah sejak kemarin menempel di penciumannya itu hingga saat ini tanpa menolehpun ia tau siapa orang itu.
"Hi, baby~"
🔥🍑🔥🍑
B's POV
Sumpah ya, kalo gak ada siapa-siapa disini, pengen rasanya aku teriak didepan muka mesumnya itu buat gak pegang-pegang seenaknya. Tapi kalo aku gampar, males lagi dapet pertanyaan dari anak-anak.
Urgggghh! Kalo bukan karena berita yang udah sampai ke ayah, si Jerapah Meshoom ini abis deh kena tendangan Hapkido!
"Hi, babe. Aku udah nunggu dari tadi, kamu gak sibuk ya sampai gak baca chat dari aku?"
Cuih anjir, kalo bukan karena akting mah males banget deh senyum-senyum kayak gini apalagi sok manja sama si makhluk jadi-jadian kayak dia.
"Iya, tadi kelas aku lagi ada kuis jadi gak sempet cek henpon." Jawabnya pake muka nyebelin itu ih. "Oh iya..."
Apalagi nih anak 🤨
"Kalo kamu gak ngeh, aku bawa temen-temen aku kesini buat makan siang bareng sama temen-temen kamu." Katanya sambil noleh ke belakangnya yang ternyata dari tadi ada orang lain.
"Oh. Iyauda sini pada duduk." Jawabku dan akhirnya mereka gabung sama kami dah yah, bisa dipastikan si telinga Elf ini duduk di sampingku.
"Kenalin ini Kris, Chen, Kai, Sehun dan Suho. Kita semua satu kelas, beda nasib, tampang dan dompet doang kok." Kata Chanyeol sambil ngenalin temen-temennya yang dihadiahi dengusan kasar. Yeah, mereka lebih tau seberapa menyebalkan dan narsistiknya seorang Park Chanyeol ini jadi gak heran.
"Ini temen-temen aku, ada Luhan, Xiumin, Kyungsoo, dan Lay. Tapi ada satu lagi sih cuman dia gak masuk hari ini karena lagi perawatan dokter katanya gak boleh kena matahari dulu." Giliran aku yang ngenalin para sahabatku ke mereka. Eh iya, ngomongin Tao, dia gak ajak-ajak ish kalo mau perawatan wajah. Kan aku juga mau 😣😣
🔥🍑🔥🍑
"YAKK! KAMU SENGAJA?!!" Baekhyun berteriak keras dan tidak lupa tangannya berusaha meraih rambut Chanyeol untuk dijambaknya.
"Berenti dulu, aku ngelakuin itu biar kita keliatan natural pacarannya." Balas Chanyeol sambil berusaha menghindari gapaian dari jemari-jemari lentik pria imut di depannya itu.
"GAK GITU JUGA ANJIR! GAK HARUS PAKE NYIUM-NYIUM LAGI!!" Teriak frustasi Baekhyun terdengar jelas, tetapi bukan itu yang jadi perhatian Chanyeol. Wajah merah padam Baekhyun-lah yang membuatnya terdiam dan pasrah rambutnya terkena jambakan maut untuk sekian kalinya lagi.
"Iya, iya. Nih jambak aja sampai puas." Katanya bahkan sampai menawarkan rambutnya sendiri tetapi Baekhyun tiba-tiba berenti menjambak dan malah memukul kepalanya dengan keras.
"Dasar mesum! Awas kau!" Gumam Baekhyun kesal dan berlenggang pergi menuju lemari pendingin yang berada di dapur apartemen milik pria jangkung itu. Ah iya, sekarang keduanya berada di apartemen milik Chanyeol dan ya bisa dijelaskan kenapa Baekhyun ada disana juga sudah pasti karena diculik oleh Chanyeol.
Chanyeol mendudukkan dirinya di sofa dan kembali meraih sekaleng cola yang sedari tadi sempat dilupakannya karena Baekhyun tiba-tiba menggila. Jemarinya meraih remote tv dan fokus pada film yang sedang ditontonnya.
"Minggir!!" Tiba-tiba Baekhyun datang dengan membawa es krim stroberi berukuran besar yang diapit diantara lengan kanannya dan cemilan perasa stroberi di tangan kirinya.
"Hei, manis sedikit napa sih sama pacar tampanmu ini." Protesnya saat Baekhyun menyingkirkan kakinya dari atas meja hanya untuk melewatinya dan duduk di sofa disampingnya padahal jika Baekhyun waras, dia bisa saja mengambil jalan dari sisi sofa lainnya. "Heran, sebenernya ini apartemen siapa sih? Seenaknya banget ngambil cemilan." Sambungnya lagi saat ia melihat Baekhyun sudah asyik menikmati cemilan dipangkuannya.
"Berbaik hatilah sama kekasihmu yang Jenius nan Tampan ini." Sahut Baekhyun yang sekarang asyik memakan es krimnya dan matanya yang tidak lepas dari layar LCD besar dihadapannya itu.
"Cih, tampan dari titik mana? Dimana-mana definisi tampan itu ya AKU. Kamu? Hmm..." Kata Chanyeol sambil menekankan kata 'Aku' dan sengaja menggantung kalimatnya sampai Baekhyun mau tidak mau menoleh padanya.
"Aku apa, hah?"
"Kamu itu CANTIK seperti tante-tante."
"Yak, bajingan! Aku cantik seperti Dewi yah, mata lu buta!" Baekhyun menatap Chanyeol kesal dan akhirnya meraih semua cemilan yang berada di pangkuannya lalu menendang tulang kering Chanyeol sebelum ia berjalan masuk ke kamar pria tinggi itu.
"Dasar tante gila!!"Pekik Chanyeol yang diiringi dengan kalimat mengejeknya hingga ia bisa melihat wajah marah dari Baekhyun dan tidak lupa juga ia masih harus menggosok-gosok kakinya yang sekarang berdenyut nyeri.
Entahlah, ia hanya suka menjahili pria kecil itu dan wajah memerah karena kesel itu menurut Chanyeol membuatnya semakin manis saja.