Chapitre 89: Menganiaya sersan cantik (21++)
Merasa diabaikan, sersan cantik itu menjadi semakin kesal, melihat Adi yang mencium Tohka dengan penuh gairah
Entah kenapa ada perasaan kesal yang ia rasakan di dalam dirinya, seolah - olah dia yang seharusnya berada di posisi Tohka
Apalagi saat dia memperhatikan lebih dalam, wajah tampan Adi sangat mempesona, dan dari ciuamannya dengan Tohka dia tahu bahwa Adi adalah lelaki berpengalaman
Adi dan Tohka yang ada di dalam penghalang, pada akhirnya mengakhiri ciuaman mereka, dan sesaat nafas sesak Tohka terdengar " Ha...ha...ha....Adi....kamu...." membenamkan kepalanya di dalam dada Adi
Melihat ini Adi segera berteleportasi, dan membuat Tohka tertidur di kamar hotel, dan dengan sekejap kembali ke arah sersan cantik tersebut
Saat Adi dan Tohka tiba-tiba hilang dari pandanganya, ada raut kaget dari sang sersan cantik, kemana mereka berdua pergi!
Saat dirinya bingung tak lama Adi kembali muncul dan tersenyum dengan penuh ledek " ya apakah kau secepat itu merindukanku" kata Adi kepada sang sersan
" Omong kosong apa, siapa yang merindukan mu" jawab sang sersan membantah keras tetapi wajahnya memerah
" Hahah...itu lihat dirimu memerah karena malu kan" goda Adi kembali
" Siapa yang memerah.....prajurit segera tangkap dia" dengan kesal membiarkan para robot menyerang Adi
" Oh kaleng rongsok mau dipake, ok aku bantu kamu daur ulang,.....Jerat" seketika tanah dibawah para robot menjadi lumpur dan menjebak mereka dengan cepat
Saat para robot tak bisa bergerak, Adi kembali melambaikan tangannya " Swosshhhh" sekejap pedang angin memenggal seluruh robot
Melihat aksi Adi yang cepat, di menjadi terpana dan tanpa sadar menjadi terdiam, melihat hal ini jelas Adi tak bisa menyia yiakan kesempatan
Berteleport dan langsung berdiri di samping sang sersan cantik, kemudian merangkul pinggang rampingnya dengan tangan kuatanya " ahhhh...apa yang kamu lakukan"
Dia kaget denga tindakan Adi, tapi tanpa menunggu lebih lanjut pergerakannya Adi segera menyegel bibirnya dengan kuat
" Emmmm.....ahhhhhhhh" awalnya dia mencoba memberontak, tapi tubuhnya tiba-tiba saja melembut, akibat belaian tangan Adi yang menjalar ke seluruh tubuhnya
Tak tahan dia menjadi lemas dan pasrah dengan tindakan Adi, melihat dia pasrah tanpa membuat sersan cantik Adi berteleport
Kali ini dia berteleport ke sebuah gua di pulau tersebut, segera formasi dia dirikan untuk membuatnya tidak terganggu
Setelah melakukan itu semua, Adi segera melemparkan kasur besar yang lembut dan menggendong sersan cantik yang sudah mulai bersemangat meresponny
Saat dirinya di bawa ke atas kasur, sang sersan sudah mulai tak tahan " ahhh....apa yang kamu lakukan kepada ku, kenapa tubuhku seperti ini" berkata dengan wajah yang penuh Sao
" Tenang saja, kamu akan tahu saat waktunya tiba" tak menjelaskan lebih lanjut Adi segera kembali mencium sang sersan dengan garang dan kedua tangannya sudah mulai memijat dua dada cantik yang cukup besar
." Ahhh....desah sang sersan saat dirinya merasakan remasan kuat Adi di kedua dadanya, tentu sambil terus memijat adi tak lupa mulai membuka kancing blazer dari sang sersan
Perlakuan foreplay adi terus berlanjut, dan lama kelamaan sang sersan sudah menyerah dengan nafsunya kini dia sudah menanggalkan pakaian luarnya, yang tersisa hanya longer pakaiah dalamnya yang berwarna hitam
Disisi lain Adi yang melihat ini jelas, sudah semakin tegak sang adik kecilnya, memastikan bahwa ia telah benar-benar jatuh ke adaan nafsu Adi kemudian membimbing sang sersan untuk melakukan perkenalan kepada adik kecilnya
" Cantik, sekarang waktu kamu berkenalan dengan adik kecilku" berkata Adi dengan posisi berdiri dan membuat sang sersan berhadapan dengan adik kecilnya
Melihat Adi kecil Adi, mata sang sersan menjadi merah dan nafasnya semakin cepat, dengan penuh ekstasi dia mencoba meraih dengan tangannya
." Ya ini besar dan hangat, apalagi ukurannya panjang, pasti akan membuat wanita puas " dirinya berkata dengan penuh obsesi
" Nah karena kamu tahu itu mulai lah, dengan menggenggam perlahan dan buat kocokan lembut ok" Perintah Adi sambil mengelus rambut pirangnya yang panjang
." Em " jawabnya lembut dan singkat dan kemudian tangan ramping dan halus mulai membungkus adik kecil Adi
." ahhh...lembutttt...kamu punya tangan yang lembut cantik....teruskan....." kata Adi penuh obsesi
Tak menjawab, perkataan Adi seolah sudah terhipnotis dengan apa yang ia pegang, sersan cantik dengan penuh semangat dan lembut mengocok adik kecil Adi dengan kedua tangannya
" ya terus.....ahhh.....kamu bisa mulai memasukan ke dalam mulut mu" berkata Adi dengan wajah penuh kenikmatan
Mendengar instruksi Adi, sang sersan cantik pun mulai mencobanya, dimulai dengan menjilat dan menghisap perlahan tapi pasti dia mulai membuat kepalanya maju mundur
" emm...emmmm" geramnya penuh nikmat
" Ya.....lebih cepat cantik....terus...plok...plok...." suara becek dari gesekan antar adik kecil dan mulut sang sersan cantik
Adi yang merasa melayang terus mengelus kepalanya, tidak sampai beberapa menit kemudian saat ia merasa akan keluar dia mulai menggerakan kepala sang sersan dengan lebih cepat
" Ya aku akan datang....telan...telan...vitaminnya" erang Adi dengan panjang dan puas
Saat dia menumpahkan semen putihnya ke dalam mulut sang sersan " yaaaa.....ukh...ukh...ukh....glup"
Membuka matanya Adi melihat sang sersan cantik dengan puas menjilat semen putih yang di telannya
." Rasanya unik tapi aku suka" dia berkata sambil tersenyum menatap Adi
Melihat ini, Adi yang baru saja keluar segera kembali tegang, dan tak bisa lagi menunda " Ok sekarang waktunya membuatmu menjadi wanita sejati
Kemudian mendorongnya kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur, " Yaa....pelan-pelan ini pertama kalinya buat aku" jawab sang sersan dengan malu
" Ok aku tahu, kemudian tanpa banyak menunda segera melepas Cd dan juga Bh dari sang sersan, sekejap dua ceri cerah dengan wangi harum taman surgawi terciuam di wajah Adi
Menundukkan kepalanya segera Adi mulai menyedot nektar dari taman "ahh.....pelan...ahhh....kamu terlalu.....ihhhhhh....terussssss"
Merintih dan mengeram sang sersan cantik merasakan pikiran dan tubuhnya melayang saat Adi menyedot jus sari dari tubuhnya
" Mengejang....ahhhh...akuuuuuuuuuuuuu" bersamaan Adi menyedot semua jus cinta dari sang sersan
" Huft....huft...aku Yaman..." desahnya
Adi yang melihat sang sersan sedang menikmati puncaknya, tak mau menunggu segera, dia bangkit dari posisinya dan mulai menempatkan Adi kecilnya di pintu taman
Sekejap " argh.....sakit....kamu terlaku mendakak..... " dia mengeram Karena sakit
Menyaksikan daeha merah yang menetes Adi tahu dia mendapatkan sersan cantik ini, kemudian dengan lembut mencium kening dan wajahnya " cantik sabar nanti juga akan baik" berkata lembut sambil menghapus air mata sang sersan
" Emmmm.....aku sudah jadi seorang wanita kamu harus bertanggung jawab, " katanya dengan lirih
"Tenang kamu sekarang wanita ku" jawab Adi dan
Mendengar balasan Adi ada senyum cantik di wajah sang sersan [ Ding terdeteksi para meter Harem sebesar 100 poin selamat Tuan rumah]
Notifikasi sistem terdengar, kemudia melihat lagi kepada sersan yang sudah pulih Adi mulai bergerak
" Ya....pelan....ukh.....ya .....
" Terus....terus.....
" Lebih...cepat.....cepat.....
" Yaaaaaa....lebih kerasssss.....
" Aku cumingggg...
" Bersama.....cuminggg..." desah Adi berbarengan dengan sang sersan cantik.
#######$#
Maaf baru upload lagi bro/sis, kemaren lupa ketiduran saya, maaf ya.....
Hari ini 2 chapter dulu, sisanya akan diupload lagi Minggu ini,
Ya kalo uploadnya dikit, maaf ya karena belum kelar ngurusin Almarhum Bapak, doakan mudah' Minggu ini paling lambat atau Minggu depan selesai
Jadi bisa lebih sering upload seperti sebelumnya, maklum aja yah pikiran lagi masih carut marut, bagi yang punya pengalaman pasti tahu, ya terima kasih untuk doanya semuanya
Author sekarang jauh lebih baik, meski butuh penyesuaian dengan keadaan, soal novel Raja terakhir, yang upload setiap hari itu, udah yetok jadi jangan disamain sama yang ini ok
" Ya belum lebaran, Selamat Hari lebaran Mohon maaf lahir batin, Author jelas punya salah jadi mohon maaf "
Salam Author Adi Gm
État de l’alimentation hebdomadaire
-- Classement
Power Stone 
-- Power
stone