Hari cepat berganti menjadi senja, dan tak lama saat matahari tenggelam, sosok Tohka dan Kotori terlihat pulang ke rumah, menyapa mereka untuk mandi. Adi kemudian mengambil bahan belanjaan yang telah mereka beli dari pasar
Kembali keakraban kotori dan tohka tercemin, saat keduannya masuk bersamaan ke dalam kamar mandi, melihat ini adi menggelengkan kepalanya sebagai tanda kebingungan dari cepatnya mereka kaum wanita untuk saling menerima
Tetapi hal ini tentu tidak bisa di salahkan kepada keduannya, karen amereka memiliki satu orang yang mereka sayang secara bersama, dan dengan alasan ini dan demi cinta mereka tanpa adi sadari keduannya membuat konsesus di dalam diri mereka sendiri, untuk menjadi harmonis demi membuat pasangan mereka bahagia
Dan hal ini tentu sangat berharga dan adi tahu pengorbanan dari setiap wanitanya, jadi dia pun berusaha membuat mereka bahagia masing-masing bukan berusaha membuat mereka memiliki rasa adil, karena baginya tidak mungkin dia bisa adil yang ada dia hanya bisa membuat dirinya membahagiakan istrinya dengan segala cara
Memasak menu soto ayam dengan bakwan dan tempe goreng, adi tak lupa membuat sambal, di sisi lain untuk desert adi membuat kue dengan krim coklat yang meleleh
Saat kotori dan tohka selesai mandi dan berganti pakaian, melihat deretan makan yang menggugah selera mereka menjadi senang, tentu sebagai hadiah hasil kerja keras adi, kedunay mencium pipi adi masing-masing
Dengan penuh cinta, makan malam yang membahagiakan berlangsung dengan indah, membuat kotori dan tohka merasakan kesenangan, makan denagn orang yang mereka cintai
Selesai makan, ketiganya menonton tv untuk melihat acara yang menarik, tak sampai waktu yang semakin larut, adi mengajak keduannya tidur. Tentu ada hal yang membuat kotori menjadi cemburu
karena dari percakapannya dengan tohka selama sehari ini, dia tahu tohka dan adi telah melangkah ke tahap akhir dari sebuah hubungan, dan melihat cincin indah di jari manis Tohka perasaan cemburu Kotori menjadi semakin kesal
Tetapi dia sadar, bahwa dia memang belum bisa sampai tahap itu karena adi menolak dirinya yang masih di bawah umur, meski dia bersedia dan rela tetapi adi tidak
jadi progres kemajuannya hanya sampai batas tertentu saja, meski menyesali tapi apa daya tubuhnya masih terus berkembang, melihat ke arah dada tohka yang besaar, dia menjadi semakin depresi memikirkan dadanya yang lebih kecil
padahal untuk ukuran anak seusiannya, kotori terbilang cukup berkembang, dan adi tahu ketika kotori menjadi besar dadanya tidak akan kalah dari tohka, ""Baiklah kotori kamu bisa tidur dengan cepat besok harus bangun pagi kan"" kata adi menasehati
""Huuuu..."" mendengus dengan kesal dan memasuki kamarnya
""Biklah adi aku juga sudah mulai ngantuk, aku tidur dulu yah"" berkata tohka dan berjalan menuju ke kamarnya
Melihat Tohka yang masuk ke dalam kamarnya dengan perlahan adi membuntuti Tohka, tak perlu ditanyakan lagi melihat aksi adi, tohka menjadi heran""kenapa kamu ikut ke kamar ku?"" tanya Tohka bingung masih tidak menyadari maksud adi
""aku kawatir kamu tidak bisa tidur nyenyak Tohka, karena ini hari pertama mu tinggal disini"" berkata dengan nada prihatin
Mendengar perkataan adi ada rasa manis di dalam hati tohka dan dengan senang hati memeluk adi dan mengajaknya ke tempat tidur, ""Baiklah kamu bisa menemani aku tidur adi"" kata tohka dengan lembut
""karena kamu ngantuk ayo kita tidur cepat"" merangkul tohka untuk segera tidur
Tak lama keduannya tidur, tidak sampai suara Tohka terdengar "" adi kenapa kamu mengelus pantatku""
"'ahhhh....kenapa sekarang dadaku kamu remas""
""jangan.....adi,.....ahhh...jangan masuk ke dalam ""
""ahhhhhhh....rupanya kamu sengaja yah masuk ke dalam kamar ternyata untuk ini""
""ahhh...terus.....adi.....lebih cepat.....
kemudian suara berkuda mulai terdengar dari dalam kamar Tohka, dan menyadari suara yang berisik ini, ada satu orang yang kesal tidak bisa memejamkan matanya ""ahhhhh.....kenapa suara kalian terlalu keras.....ada apa juga dengn Tohka....
rasanya dia kesakitan tapi juga senang....apa ini yang akan aku rasakan nanti"" memerah wajahnya dan membenamkan kepalanya ke dalam selimut
Mencoba memejamkan matanya tapi semua itu menjadi percuma, jadi dia hanya bisa berpur-pura tidak mendengarkan suara mereka
Disisi lain Adi dan Tohka yang Telang berjuang beberapa ronde kini tertidur dengan pulas, hingga pagi datang baru keduanya bangun dengan kemerahan
Mengingat kejadian semalam, ada rona merah di wajah Tohka " Kamu.....ahhhh aku nanti harus berkata apa saat melihat Kotori" Kelu Tohka tapi tidak benar-benar marah
" Ya bilang aja kamu lagi aku urut kelar kan heheheh" berkata Adi membalas Tohka dan berlari menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri
" Ahhhh...Adi kamu jangan kabur....." teriak Tohka
###
Kini ke tigannya sedang duduk di meja makan, sarapan pagi bersama dengan sedikit suasana yang ambigu
" Kotori kenapa mata kamu sedikit merah, seperti tidak tidur nyenyak" berkata Adi dengan nada yang perihatin
Mungkin jika situasinya berbeda, Kotori akan senang mendengar perhatian Adi, tetapi alasan kenapa ia tidak tidur nyenyak karena Adi, itu membuat perhatian yang diberikan Adi
Seperti sebuah ejekan di depan Kotori, meski dia tahu bukan itu yang dipikirkan Adi, tetapi dia tidak bisa mencibir
" Ya, onichan semalem Kotori ga bisa tidur soalnya kotori denger ada orang berteriak dengan kesakitan tetapi mendesah nikmat disisilain, kakak tau kenapa? " balik bertanya kepada Adi dengan wajah yang polos meminta jawaban
Mendapatkan serangan balik dari Kotori Adi menjadi malu sendiri, dan tahu kalo itu adalah ejekan Kotori, tetapi dia tidak berpikir banyak dan hanya tersenyum sambil membalas
" Ahhhhh....masa kakak kok ga dengar, iya kan Tohka" melempar rasa malunya kepada Tohka
" Ahhhh...benar apa yang dikatakan Adi kotori, aku juga tidak dengar" menunduk malu menjawab, sambil bergumam pelan " kenapa aku yang harus menjawab" gumamnya pelan dan kesal
Adi yang duduk di sebelah Tohka tentu mendengar gumamannya, tetapi dia berpur-pura tidak mendengarnnya
Merasa suasana akan menjadi semakin aneh, Adi cepat menyelesaikan sarapannya sambil berkata " Ayo cepat selesaikan makan kalian, kita akan telat" berjalan ke arah dapur untuk mencuci piring makannya
Melihat aksi Adi ada dengusan dari dua wanita "Huuuu....pengecut" gumam Kotori Tohka secara bersamaan
Adi yang mendengar kekesalan mereka hanya tertawa garing di dalam hatinya, meratapi pagi yang canggung bagi dirinya
" Muacchhhhhhh" dengan ciuman dalam, seperti meminta kompensasi kotori membuat bibir Adi sedikit bengkak, setelah keduanya berciuman Perancis sabagai tanda keberangkatan ke sekolah
Disisi lain Tohka yang melihat ini, tidak cemburu hanya tersenyum ramah melihat aksi Keduannya, dan diapun sadar memberi ruang bagi Adi dan Kotori
" Ok sudah, lihat ini bibir ku jadi sedikit bengakak, kamu hati- hati di jalan kotori" kata Adi memberikan salam.perpisahan kepada Kotori saat akan berangkat ke sekolah
" Baik onichan aku puas heheheh, ok sampai ketemu nanti onichan, Tohka" melambai dan berjalan ke arah yang berbeda dengan Adi dan Tohka