Keesokan harinya, jihan terbangun dari tidurnya saat terdengar di telinga nya suara azan subuh berkumandang, sejenak jihan mengucek kedua matanya yang tampak buram, saat kedua matanya melihat dengan jelas. Jihan melihat wisnu sang ayah masih terbaring lemah dengan wajahnya sedikit pucat.
Azan subuh masih berkumandang terdengar ditelinga jihan, Jihan seketika meneteskan air mata saat mendengarkan suara azan subuh, ia menatap wisnu ayahnya dengan tatapan kesedihan, jihan tersentuh dengan suara azan subuh ia seketika sadar bahwa selama ini ia jarang melakukan kewajibannya sebagai seorang Muslim apalagi saat Wisnu ayahnya terbaring lemah seharusnya ia sebagai anak mendoakan kedua orang tuanya.
Jihan menyesali atas perbuatannya selama ini, Jihan pun berniat ingin merubah sedikit demi sedikit pada dirinya sendiri untuk menjadi orang yg lebih baik dan paling penting taat kepada agama.
Seketika Jihan langsung beranjak dari tempat duduknya yg menjadi tempat tidurnya semalaman, sebelum jihan pergi dari ruangan wisnu jihan menyempatkan untuk mencium kening wisnu sang ayah.
Setelah mencium kening Wisnu Jihan beranjak pergi dari ruang rawat wisnu menuju keluar ruangan wisnu untuk mencari mushola, saat jihan tengah jalan menyusuri koridor rumah sakit ia berpapasan dengan seorang laki- laki paruh baya, sejenak jihan memberhentikan jalannya untuk bertanya kepada bapak tersebut.
"Assalamualaikum pak?" ucap jihan.
"Waalaikum salam nak." ucap sang bapak.
"Maaf pak, sebelumnya boleh saya bertanya?" tanya jihan
"Boleh, mau tanya apa nak?" tanya sang bapak.
"Bapak tau masjid atau musholla didekat sini?"ucap jihan.
"Tau nak, kalau mushola ada dirumah sakit ini tapi kalau masjid adanya di luar rumah sakit." ucap sang bapak.
"Kalau musholla dirumah sakit ini, dimana nya pak?" tanya jihan.
"Lurus saja nak nanti ada persimpangan langsung belok kiri, Pasti akan terlihat mushola nya." ucap sang bapak.
"Oh... terima kasih banyak pak sudah memberi tahu saya?" ucap jihan.
"Iya, sama sama nak." ucap sang bapak.
"Kalau gitu saya pamit ya pak Assalamualaikum?"ucap Jihan.
"Waalaikum salam nak."ucap sang bapak.
Setelah berpamitan kepada laki- laki paruh baya yang memberitahu mushola, Jihan langsung jalan mengikuti arahan yg dikatakan sang bapak, selang tak berapa lama Jihan melangkah kan kakinya benar saja Jihan tampak melihat mushola yg dikatakan bapak tersebut.
Sesampainya di mushola jihan langsung mengambil air wudhu, selesai mengambil air wudhunya jihan langsung masuk kedalam mushola dan memakai mukena yg disediakan di mushola.
Jihan langsung melaksanakan sholat subuh nya, tak berapa lama menunaikan sholatnya akhirnya jihan selesai dengan sholatnya dengan diakhiri doa.
"Didalam doa jihan"
Ya Allah... Ya Tuhanku...
hamba memohon ampunan mu atas apa yang hamba perbuat selama ini, hamba telah lalai dalam menjalankan perintah dan kewajiban hamba sebagai seorang muslim
Hamba mohon ya Allah ampunilah dosa hamba dan dosa kedua orang tua hamba,sayangilah mereka sebagai mana mereka menyayangiku diwaktu kecil.
Ya Allah ...
atas ijinmu dan atas kekuasaan mu ya allah sembuhkan dan sadarkanlah ayah hambamu ini ya allah, hamba tidak sanggup melihat ayah terbaring lemah seperti itu ya Allah, hamba ingin ayah segera sadar dari masa kritisnya ya Allah, sadarkan lah ayah hamba ya allah, Amin amin ya rabbal alamin
Robbana atina fiddunya Hasanah wa fil akhirati hasanah waqina ad zabanar."ucap jihan di dalam doanya.
Setelah selesai dengan doanya jihan membuka mukenahnya lalu meletakkan mukenahnya ketempat semula, segera jihan berajak pergi dari mushola menuju ruang rawat sang ayah.
Selang tak berapa lama jihan melangkah kan kakinya menuju ruangan Wisnu, Jihan pun akhirnya tiba didepan ruangan sang ayah.
jihan langsung membuka pintu ruang rawat wisnu.
Ceklekkk...
Seketika mata jihan langsung melihat asih sedang duduk disebelah wisnu.
"Jihan?" panggil asih berdiri dari duduknya.
"Iya ibu asih." ucap jihan menghampiri asih.
"Jihan, dari mana?" tanya Asih.
"Jihan, habis dari mushola ibu asih."ucap Jihan.
"Oh...ibu pikir Jihan sudah pulang." tanya Asih.
"Tidak ibu asih, jihan belum pulang." ucap jihan melihat Wisnu.
Asih hanya mengangguk kan kepalanya saja saat perkataan jihan.
"Ibu asih?" panggil jihan.
"Iya Jihan, ada apa?" tanya asih.
"Jihan titip ayah ke ibu asih dulu ya , soalnya jihan mau pergi ke perusahaan?" ucap jihan melihat asih.
"Iya jihan, pergi lah." ucap asih.
"Makasih ibu asih, selama ini ibu asih sudah banyak membantu keluarga jihan."ucap Jihan sendu.
"Jihan, saya menganggap pak wisnu dan jihan adalah keluarga saya sendiri, jadi jihan jangan sungkan meminta bantuan ke ibu, anggap lah ibu sebagai ibu Jihan sendiri walau Jihan putri kandung ibu." ucap asih menatap Jihan .
"Iya ibu asih, Jihan anggap ibu asih kaya ibu Jihan sendiri karena ibu asih selalu menjaga jihan dengan baik, sekali lagi jihan terima kasih banyak ibu asih." ucap jihan memeluk Asih.
"Iya jihan". ucap Asih membalas pelukan Jihan.
Setelah selesai percakapan dengan asih ,jihan mendekati wisnu lalu mencium
kening wisnu , jihan mendekat ke arah kuping Wisnu dengan mengatakan sesuatu di kuping wisnu.
"Ayah, jihan pamit pulang dulu ya ayah, ayah cepat lah sadar nanti jihan kemari lagi setelah pulang dari perusahaan." ucap jihan di telinga Wisnu.
Asih yang berada di sebelah jihan terlihat diam dan hanya mendengarkan perkataan jihan kepada wisnu.
"Ibu asih, jihan pamit pulang dulu ya?"ucap jihan.
"Iya Jihan, hati- hati di jalan Jihan." ucap asih tersenyum.
"Iya ibu asih, nanti jihan suruh mbak Yani di bawa pakaian dan makanan kesini buat ibu asih?" ucap jihan.
"Iya jihan".ucap Asih.
"Jihan pamit ibu asih, Assalamualaikum?"ucap jihan.
"Waalaikum salam". ucap asih melihat kepergian jihan.
Setelah Jihan pamit kepada asih jihan berlalu pergi dari ruangan wisnu menuju parkiran mobilnya yang berada di rumah sakit.
Sesampainya di mobil jihan langsung masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya menuju pulang kerumah terlebih dahulu untuk membersihkan tubuhnya.
Hampir beberapa menit mengendarai mobilnya menuju rumah kini akhirnya jihan tiba didepan rumahnya yg cukup besar serta halaman yg luas.
Jihan langsung memberhentikan mobilnya didepan halaman rumahnya setelah mobil berhenti, jihan berlalu jalan menuju pintu rumahnya yang terlihat tertutup, dikunci dari dalam oleh asisten rumah nya.
Tok...tok...tok...
"Assalamualaikum?"ucap jihan.
"Waalaikum salam."ucap asisten rumah dari dalam.
Ceklekkk
"Nona jihan?"ucap asisten rumah jihan yang bernama yani.
"Iya mbak."ucap jihan.
"Nona jihan, menjaga pak Wisnu di rumah sakit?" tanya Yani melihat Jihan.
"Iya mbak jihan menjaga ayah di rumah sakit, oh iya mbak jihan mau minta tolong sama mbak antarkan baju ibu asih sama makanan untuknya ya". ucap jihan.
"Iya nona, nanti saya akan mengantarkan nya nona ke rumah sakit?"ucap asisten rumah.
"Baiklah mbak, Jihan naik keatas dulu
ya, mau mandi". ucap jihan.
"Iya nona".ucap asisten rumah.
Jihan berlalu pergi meninggalkan Yani menuju kamarnya sesampainya jihan di kamar ia langsung bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Hampir dua puluh menit di kamar mandi, jihan akhirnya keluar dari kamar mandi ia langsung memakai pakaiannya setelah berpakaian Jihan menuju meja riasnya untuk memoles sedikit wajahnya dengan make up.
Kini tampak jihan terlihat sudah rapi dan cantik, segera jihan beranjak pergi dari kamarnya menuju meja makan untuk sarapan pagi. setelah selesai dengan sarapan ya Jihan langsung bergegas pergi menuju mobilnya yang berada di halaman depan rumah, sesampainya Jihan di mobil jihan langsung masuk ke dalam mobil dan melajukannya menuju perusahaan company fernandez group.