"Kita bunuh saja dia."
"Benar, dia curang menggunakan sihir."
Mereka kembali berucap seolah tengah melakukan perundingan. Berunding untuk memutuskan tindakan apa yang akan mereka lakukan padaku setelah ini. Sekarang tak ada lagi yang bisa kulakukan selain berharap efek penggunaan ayat hina ini segera lenyap dari tubuhku atau aku akan benar-benar mati di tangan mereka.
Sungguh aku bersyukur mereka cukup bodoh sehingga membuang-buang waktu dengan berunding tak jelas seperti itu, memberikanku banyak waktu untuk memulihkan diri dari efek yang kurasakan. Efek itu sekarang telah hilang, aku pun kembali bisa mengeluarkan suara dan menggerakkan tubuhku.
"Aku tidak curang. Lagi pula, tidak ada larangan menggunakan sihir dalam duel ini. Kalian saksinya, memangnya kalian mendengar pemimpin kalian melarangku menggunakan sihir?" tanyaku dengan suara lantang pada mereka. Mereka saling berpandangan satu sama lain.