"Huanran, maafkan aku karena aku telah memilih keputusan yang mungkin membuatmu merasa kecewa sekali. Aku sangat menyayangimu, dan hanya karena aku di alam manusia kantas kita tidak akan pernah ketemu lagi selamanya. Aku akan tetap menjadi sahabatmu, kita akan menjadi sahabat selamanya. Aku akan pergi ke perbatasan, di hutan persik setiap kali purnama ketiga aku akan berada di sana. Kau datanglah kesana, kita akan bertemu untuk melepas rindu setelah itu. Apa kau sudah merasa bahagia?" kata Liu Anqier menawari.
Lee Huanran tampak tersenyum simpul, meski dia menangis, dia langsung mengusap air matanya dengan kasar. Lee Huanran menganggukkan kepalanya, tangannya membingkai wajah Liu Anqier dengan begitu hangat dan lembut.