"Bentar lagi kamu mau mama nikahin sama lelaki pilihan mama papa, titik!"
Savira kemudian masuk ke dalam rumah meninggalkan Nadila yang bingung harus mencari alasan apalagi.
Dia sama sekali tidak terpikirkan jika akan berakhir seperti ini. seharusnya dari awal dia sudah memprediksi jika Savira dan Raga akan melarangnya berpacaran dengan Hiro.
Namun … namanya perasaan, tak ada yang tahu. Meski ada lelaki yang lebih baik dari Hiro, tapi tetap saja hanya lelaki itulah yang bisa menarik perasaan Nadila sampai sejauh ini.
Lalu tentang buku hariannya, mengapa mamanya bisa menemukannya? Padahal dia menyimpannya rapat-rapat.
Nadila tak tahu harus bagaimana, seakan kemalangannya beruntun dan tak memberikannya jeda.
Sejenak dia berpikir, memangnya dengan siapa dia akan dijodohkan?
**
"Masuk." Raga menyuruh masuk Rivan ketika lelaki itu mengetuk pintu ruangannya sore itu.