Raga masih duduk di depan Rasty, wanita yang tadi sempat menangis kini sudah tenang.
Dia tak makan banyak, dia hanya senang memesan makanan tetapi tidak menyukai makan berlebihan karena harus menjaga berat badannya.
"Terus kenapa pesen banyak makanan kalau nggak dimakan?" tanya Raga sambil bersedekap.
"Kan aku udah bilang sama buat ibu kamu."
"Ibuku pasti udah makan."
Raga berdiri kemudian mengambil tisu untuk Rasty. Mata Rasty mengekor ke mana bayangan itu pergi sampai Raga kembali lagi ke tempatnya.
"Lap dulu ingusnya," kata Raga membuat wajah Rasty memerah karena malu.
"Aku gak ingusan."
"Mana ada orang nangis gak ingusan." Raga membuka ayam dan kentang goreng yang ada di dalam bungkusan yang terbuat dari kertas itu.
Ia memakan kentang goreng lalu menyedot soft drink yang sudah tidak dingin lagi. mungkin karena di perjalanan sangat panas makanya es batunya meleleh.
"Kamu yakin mau pergi?" tanya Rasty.
"Iya yakin, kenapa tanya lagi."
"Kalau abis kuliah mau jadi apa?"