Chapitre 62: Foto Syur

"Tapi ada syarat satu lagi."

"Apa?"

"Kamu harus tinggal sama Ibu, ibu gak mau sendirian di apartemen terus."

Raga tersenyum.

"Apapun itu asal ibu mau restuin Raga!" Raga berdecak senang.

Tentu saja dia senang, karena restu yang selama ini ingin ia dapatkan dari ibunya sudah ia kantongi, dan sekarang tinggal dia mendekati ibunya Savira.

Dan ibu Savira tampaknya lebih susah dari kelihatannya. Raga harus ekstra berusaha agar ibu Savira mau melepaskan anaknya untuk dirinya.

Melihat bagaimana Raga sangat bahagia, Ana ikut senang. Mengingat pertanyaan Rico tadi. Sepertinya dia lebih senang kalau meliht Raga bahagia seperti ini.

Apalagi Ana sadar jika dia tak bisa memberikan apa-apa pada Raga. Padahal anaknya itu lebih memilih untuk tinggal dengannya daripada dengan ayahnya yang bergelimang harta.

Tak perlu susah payah bekerja. Raga bisa meneruskan perusahaan ayahnya jika dia mau. Namun Raga sudah terlanjur membenci ayahnya.