Keputusan yang bertolak belakang. Sebenarnya tak hanya Raga saja yang sakit, tapi juga Savira.
Sesungguhnya dia juga menyukai lelaki itu, tapi Savira tak ingin terlalu jauh melangkah dan membuatnya semakin sakit.
Menurutnya –akan lebih baik jika dia terluka saat ini dari pada nanti-nanti. Mengatakan hal yang tadi bukanlah kejam, melainkan memberi tahu pada Raga kenyataan yang harus dihadapi mereka berdua.
Kalau saja Raga berumur sedikit tua. Mungkin Savira tak akan menolaknya tanpa mencobanya seperti tadi.
Seharian itu Savira murung di kantornya. Bahkan dia tidak fokus ketika Ratna mengajaknya ngobrol siang itu.
"Lagi ada masalah lagi sama Raga?" tanya Ratna.
"Sok tau," sahut Savira. Ia hanya menyedot jusnya kemudian menghela napasnya.
Hal itu sudah dilakukan berkali-kali sejak tadi, hingga membuat Ratna penasaran.